Kamis, 19 Desember 2013

Mungkin, apakah. . . .

Sejauh ini gua hampir mendekati gila, mungkin yang bisa bikin gua terlihat waras karena orang ga sadar aja bahwa gua hepi-hepi aja. Ga ada apa-apa bukan berarti gua ga kenapa-napa, mungkin enak aja siih orang-orang di sekitar gua, temen-temen gua ngeliat gua enjoy, kalem, nyantai hepi mereka cuma ga tau kalo dalem otak dan hati gua udah kaya puzle yang keacak-acak. Sori gua kelihatan ngerengek-rengek, tapi bodo amat ini blog gua.

Mungkin, selalu mungkin dan mungkin kalo gua ikut tes kejiwaan hasilya bakal mengecewakan. Gua rasa gua udah kena gangguan jiwa looh, ringan, sedang, berat aaah ga tau laah. Masih banyak hal-hal yang 'seharusnya' gua kerjakan dan selesaikan tapi yaa gitu deeh. Ngacau di sini, ngacau di sana, ancur laah pokoknya. Lagi dan lagi, boros finansial, remid, KTI, orang tua dan ah bangke.

I'm just a sad man.


Kamis, 05 Desember 2013

Jum'at, Jumat, Jumu'ah. Apapun, berbaik hatilah.

Jum'at, atau Jumat tanpa tanda petik. Mindset ya mindset gua udah ga akrab sama yang namanya hari Jum'at. Banyak hal buruk di hidup gua yang terjadi pada hari tersebut. Siapa yang patut disalahkan? Ya gua pastinya, semua kembali ke gua. Ketika gua menganggap Jum'at hari buruk buat gua, gua pasti akan membuat mindset gua untuk memburukan situasi di hari tersebut. Iya ga siih? Anjriiit, sotoy banget guuaaah.

Banyak orang-orang, biasanya bule kalo ketemu hari Jum'at justru pada hep karena itu udah masuk awal weekend. Tapi bagi gua bukan itu intinya, butek, sumpek, suntuk gua itu 'biasanya' nongol di hari Jum'at.
Kenapa bisa gitu? Kejadian buruk yang berulang jadi mindset dan besok hari Jum't looooh, apa yang bakal terjadi yaah? Aaah bodo amaaat. Jum'at, be nice.

Remuk Redam


Anjiiiiiir, ini mah gua bukan sakit secara fisik doang, psikisnya juga. Laah, gila dong gueeeeh? Stop sebentar. Intinnya gua lagi sakit tapi gua ga mau terkean ngerengek-rengek si postingan kali ini.
Sakit, ya gua sakit lagiii. Kaya ga ada bosennya. Siapa yang salah dan patut disalahkan?  Ya gua sendiri laaah. Tapi tipe sakit kaya gini kayanya baru 2 kali gua alamin, semoga ga berlanjut. Jadi semua berawal dari hidung gua yang eror, abis itu ke-eror-an tersebut bakal berlanjut ke tenggorokan, paru-paru dan perut. Semua keganggu, nanti efek sampingnya kepala nyut-nyutan, bahu sakit sampe badan lemes. Standar siih, tapi yang membedakannya adalah di sakit gua kali ini gua coba untuk ga minum obat. Gua pake jurus pocari sweat, banyakin minum dan istirahat terus makan yang cukup. Motong waktu kuliah? Bodo amaaat, toh kuliah juga banyak yang kosong.

Sedeng (Bukan sedang) daah gua maaah. Orang tua gua ga tau kalo kondisi gua kaya gini. Duuh, gimana yaah. Ohh tuhaaaan berat badankuuuu ooh berat badankuuuu. Hmmm, setidaknya itu yang sering dikomentari oleh orang tua gua. Apakah gua terganggu? Ya jelas laaah. Dikira gampang mungkin yaaah nuruninnya. Aaaah bodo amat, yang penting sekarang gua mau menikmati sakit gua dulu. Huuuuaaaaaaah.

Jumat, 22 November 2013

Selamat Jalan Kawan

Namanya Pai, aslinya Paimin. Mungkin ga ada yang spesial ketika lu mengenal sosok tersebut. Perawakan biasa dengan penampilan yang biasa. Mungkin baru sekarang gua ngerasa kehilangan seorang teman yang pergi ke alam sana. Pai cuma orang biasa, tapi mungkin dia itu bagaikan sebuah kelapa yang terlihat keras namun banyak makna di dalamnya.

Pai cuma orang biaasa, cuma seorang pegawai di sebuah toko milik seorang teman. Suatu hari dia pernah bilang kalo tahun depan dia mau nikah. Gua cuma tersenyum dan menyampaikan yang penting jodohnya ada.
Pai cuma orang biasa, malam kemarin ketika ia mendapatkan gaji, ia pulang namun ketika di perjalanan kembali ke Jogja kecelakaan itu terjadi.

Siang ini gua baru dapet kabar bahwa pasca kecelakaan malamnya, Pai langsung dibawa ke RSUD Sleman dengan kondisi kkritis dan tepat jam 04:55 pagi Pai sudah pergi meninggalkan dunia. Dunia yang membuat karakternya menjadi keras namun tetap terlihaat lembut di dalam.

Pai cuma orang biasa, dengan kondisi keluarga yang sederhana. Ketika kami menyambangi rumahnya terlihat jasad Pai yang sudah terbungkus rapih dan siap untuk dikebumikan. Ketika dia jenuh dengan kedaan, kadang dia sering ngesms gua untuk sekedar menanyakan "Bang ada di mana?" atau "Bang, ada di kontrakan ga?" tidak lebih tidak kurang ia hanya ingin ditemani yang mana akan berujung pada sesi curhat.
 
Pai cuma orang biasa, namun dibalik karakternya yang biasa terdapat pengalaman hidup yang sangat bermakna yang membentuk karakter dia dan di sanalah letak keluarbiasaannya. Baru kali ini gua merasa sedih ditinggal seorang teman. Gua sengaja ga pake kata 'almarhum' untuk menggnti kata 'dia' karena gua masih ngerasa dia masih ada di sini. Selamat jalan kawan, berangkatlah dengan tenang, bawa sebersit senyuman, do'a ku panjatkan selmat jalan kawan.

Senin, 28 Oktober 2013

Tanah Hujan Pertama

Jadi teringat oleh status yang dibuat oleh seorang teman yaitu "Tanah Hujan Pertama". Di bulan November ini gua agak susah nemuin hujan di luar langit kontrakan gua, Tamantirto-Kasihan, Bantul. Padahal di Yogyakarta bagian kota-nya itu sering banget hujan tapi hujannya jarang nyentuh daerah sini. Sempet siih beberapa waktu yang lalu germis tapi cuma sebentar.

Mungkin memang ga tepat aja kali ya waktunya. Pas gua balik ke Bogor untuk dateng ke acara wisudanya kakak gua di Cimahi dalam perjalanan itu hujan dan god, I truly miss that moment dan akhirnya malem ini hujan deras pun menyambangi daerah kontrakan gua. Terima kasih.

*Bahkan ketika ujan-ujanan sikap gua bakal terlihat seperti anak kecil, bodo amat.



Sabtu, 26 Oktober 2013

Jum'at, mengapa?

Judulnya sih emag ga menarik sama sekali. Mau bahas remidial enek, bahas tugas akhir bosen. Gini aja deeh, gua mau ngasih tau kalo Jum'at kemarin tragedi yang berhubungan dengan karty ATM gua pun kembali terjadi. Yuups, tertelan mesin ATM karena kebegoan gua. Udah initnya itu, ATM gua ilang, Senin baru bisa gua urus dan kejadian tersebut selalu terjadi di hari Jum'at. Aaaaaaaaaaaaaaaaaarrrrgggggghhhh!!!


Kamis, 26 September 2013

Sisa Sebotol Air dan Sebuah Batu.

Apa yang aneh dari judul di atas? Ada yg aneh? Ga ada? yang jelas yang jelas-jelas aneh itu gua-nya. Gua bukan berarti 'Goa atau Guha' yaah. Gua di sini adalah aku, saya, gue ya pokoknya gua laah.

Suatu hari, di dalam sebuah botol air mineral 1,5 liter tersisa lah sejumlah air yang tidak seberapa banyak, lalu sang pemegang botol menumpakkan sisa air tersebut ke tanah karena sang pemegang botol sudah tidak memerlukannya lagi. Saat sisa air tersebut jatuh ke tanah, bertemulah ia dengan sebuah batu, lalu terjadilah percakapan singkat, sangat singkat karena air tersebut dalam waktu yang tidak lama akan segera terserap ke dalam tanah.

Batu : Hei..!
Air   : Ya, ada apa?
Batu : Aku sedang diam di sini dan dirimu dengan mudahnya membasahiku.
Air   : Ups, maaf aku hanya air yang mengikuti kemana arah gravitasi dan tercecer begitu aja, salahkan orang di atas sana yg menumpahkan aku di sini.
Batu : Aaah sudahlah, nanti juga akan kering dengan sendirinya, tapi tunggu sebentar, apakah kita pernah bertemu sebelumnya?
Air   : Hei Batu, Batu yang keras. Cobalah berpikir sedikit, aku ini air. Ya, secara tidak langsung mungkin kita pernah bertemu sebelumnya, namun secara langsung mungkin juga tidak.
Batu : Ya ampuuun, apakah sebelum jatuh ke tanah ini dirimu sempat diberi kuliah oleh seorang profesor? Ayolaah, aku ini hanya seonggok batu, gunakanlah bahasa yang ringan, jangan seperti dosen.
Air   : Baiklah, begini. Tidak lama lagi sebagian dari diriku akan mmenguap karena panasnya matahari, menjadi awan mendung lalu jatuh kembali dalam bentuk hujan dan sebagian lagi akan terserap ke tanah ini, menuju ke sumur warga, lalu digunakan untuk mandi dan masuk ke dalam saluran pembuangan air dan ya, kita pernah bertemu sebelumnya dan masing-masing dari kita tidak menyadarinya.
Batu : Ternyata dalam waktu yang singkat kalimat-kalimat yang kau ucapkan sudah bisa dibuat menjadi sebuah buku. Entahlah, mungkin dengan rutinitas keadaan dirimu, kau bisa berubah-ubah bentuk, pindah dari suatu tempat ke tempat yang lain dan digunakan dengan semestinya.
Air   : Seperti yang aku katakan sebelumnya, aku hanya air yang mengikuti gravitasi. Kemana tujuannya pembicaraan ini? Aku tidak memiliki waktu yang cukup untuk menjadi pedongeng untuk mu, sebagian diriku sudah  masuk ke dalam tanah.
Batu : Oke-oke, sebelum dirimu terserap kedalam tanah seluruhnya aku hanya ingin menyamppaikan pesan, bila suatu saat kau turun bersama hujan, dibuang dari dalam ember, botol atau yang lainnya jangan lupa untuk menyapa diriku di sini kecuali aku sudah berpindah tempat karena seseorang melemparku, menendangku atau memindahkan aku ke tempat lain dan heii, semoga perjalanan mu menyenangkan.
Air   : Baiklah, aku dan sebagian dari diriku yang lain berjanji dan semoga perjalanan kali ini benar-benar menyenangkan. Sampai jumpa.

Jadi, apa inti dari cerita ini? Kalo gua siih ga tau. Iseng aja ngetik kaya gituan, itu bukan dari mana-mana kok, itu asli gua bikin spontan sendirian, hehehe. Bener kan, yang aneh itu gua, udah aah segini aja postingannya. God! I miss the rain so much.
 

Selasa, 27 Agustus 2013

Sabit Bulan Purnama

"You see people are tryin' to find their way back home, so I'll find my way to you"
Itu sepenggal lirik dari lagu Adhitya Sofyan yang judulnya Adelaide Sky, gua ga bermaksud untuk ngebahas Adelaide yang jelas-jelas adalah sebuah nama kota di Australia. Dari sepenggal lirik di atas ada kata-kata 'You' dan 'Back Home' kalian boleh menafsirkannya versi kalian sendiri tapi versi gua itu sebenernya udah pada penafsiran yang 'abu-abu'. Antara siapakah 'You' dan di manakah 'Bacck Home' itu sendiri. Pernah ga siih lu ngerasain dada lu sesak (Bukan sesak nafas dalam arti sebenarnya) sesak akan keadaan lu sendiri walaupun permasalahan dan apa yang dihadappi masing-masing orang ittu berbeda-beda. Sesak seolah-olah lu mau teriak biar pemikiran dan perasaan yang ada di otak dan dada lu keluar. Tangga 5 Agustus lalu gua pulang ke Bogor dan tanggal 23 Agustus kemarin gua balik lagi ke Jogja. Apa yang gua temui dan rasakan ya hal-hal klasik, berbeda tapi sedikit baik kondisi di rumah dan di luar rumah. Gua sempat mengalami masa di mana gua merasa 'homy' berada di Bogor dan gua juga merasakan 'homy' di Jogja. Dalam skala besar di Bogor gua kangen pacar gua dan akhirnya kita beberapa kali ketemuan, gua ngumpul-ngumpul bareng temen-temen gua tapi anehnya perasaan yang sama ga biisa gua dapetin di rumah, anehnya gua malah merasa gelisah, tertuma dengan kondisi berat badan gua yang kembali naik. Hubungan ga dan orang tua gua sebenernya baik-baik aja tapi secara halus batin gua merasa bahwa gua ga nyaman di rumah dan perasaan itu menjalar dan bikin gua juga 'agak kurang nyaman' berada di Bogor.

Sedangkan di Jogja, awalnya pas di tahun-tahun awal (Tahun pertama dan kedua) gua masih merasakan Jogja yang homy buat gua, bikin gua males pulang, bikin gua nyaman dengan kondisi perkuliahannya tapi mulai di tahun ketiga dan keempat  yang gua rasakan sekarang itu juga agak berubah. Jujur belenggu, kotoran dan hambatan di otak dan hati gua makin numpuk yang mana itu mempengaruhi kehidupan perkuliahan ga. Kata-kata pepatah "Kita memetik hasil dari apa yang kita tanam" ketika lu nanam jagung insshaAllah yang lu panen jagung bukan apel kecuali lu di dunia dongeng dan apa yang gua rasakan dan alami adalah hasil dan akibat dari perbuatan gua sendiri. Stres, ya gua stres, di saat teen-temen gua uddah beres dan hampir beres dengan KTI-nya (Baca : Skripsi) gua malah belum ngelajutin revisi untuk mendapatkan ijin penelitian, kasus noteboo dan hp ilang bukan penyebab utama, itu cuma pendukung. Apa yang mau gua mulai bikin gua terhambat padahal dosen pembimbing gua udah nagih, itu satu. Kedua, ketika temen-temen gua udah beres dan hampir beres dengan kasus remidial MCQ gua malah masih menyisakan  remidial yang belom lulus, gua coba ngejar berkali-kali remidial di musim kemaren seperti yang gua ceritain di postingan sebelumnya.

Gua males, emang males dan kemalasan gua termasuk dalam kategori yang mengkhawatirkan, parah, kronis dan menahun. Boros, itu hal yang bikin gua capek sampe-sampe orang tua gua juga bingung. Mungkin orang-orang bilang "Ya kalo gitu rubah laah sikap lu, jangan males terus." Ciih, ngomong mah emang gampang tapi gua ga bakalan ngejawab dengan "Coba lu jadi gua." Kadang-kadang waktu itu kerasa lama, tapi ada kalanya lu ngerasa waktu itu berlalu cepet banget bahkan jadinya buukan lu yang ngejar waktu tapi waktu yang ngejar lu bagaikan pada malam ini u ngeliat bulan sabit tapi besoknya pas lu liat ke langit malam hari tiba-tiba bulan menjadi purnama. Gua berbeda dari mahasiswa, orang atau anak yang lain. Kalo kata bokap gua ini cuma sebuah masa, masa yang bakal gua lewatin. Tapi semua kondisi yang gua alami dan rasakan hampir bikin gua nyerah dengan keadaan, dengan semua yang keramaian yang ada gua justru merasa sendiri, selamat datang tahun ke-4.







Sabtu, 03 Agustus 2013

.. . .

Musim ini 11 remidial termasuk remidial ulang udah gua ikutin, barusan remedial ulang blok 18 itu remid yang terakhir di musim ini. Baru beberapa yang hasilnya udah keluar dan baru blok 17 dan blok 11 yang udah lulus. Lusa gua pulang ke Bogor, jujur sebenernya gua ga penngen pulang tapi yaa mau gimmana lagi. Cape batin, fisik dan pikiran campur aduk jadi satu. Masih ada tugas yang belum gua selesaikan, masih ada utang yang belom gua lunasin, masih ada sesuatu yang gua urusin dan . .  . Ya Allah, hamba cape.
 
Sambil ngedengerin lama dari Sarah McLachlan yang judulnya Anggel, anjriiit ngerasa rapuh siaah gue. Udah yaah ini gua kasih liriknya.

Spend all your time waiting for that second chance
For a break that would make it okay
There's always some reason to feel not good enough
and it's hard at the end of the day
I need some distraction oh a beautiful release
Memory seeps from my veins
let me be empty oh and weightless and maybe
I'll find some peace tonight

In the arms of the angel fly away from here
from this dark cold hotel room and the endlessness that you fear
You are pulled from the wreckage of your silent reverie
You're in the arms of the angel may you find some comfort here

So tired of the straight life and everywhere you turn
There's vultures and thieves at your back the storm keeps on twisting
You keep on building the lies that you make up for all that you lack
It don't make no difference escaping one last time
Iit's easier to believe in this sweet madness oh
This glorious sadness that brings me to my knees

In the arms of the angel fly away from here
from this dark cold hotel room and the endlessness that you fear
You are pulled from the wreckage of your silent reverie
You're in the arms of the angel may you find some comfort here
You're in the arms of the angel may you find some comfort here

Senin, 15 Juli 2013

Ga Ngilang.


Gua ga ke mana-mana kok, masih di kontrakan dan beum pulang ke Bogor. Alesan gua jadi jarang posting bukan karena ngilang, tapi emang lagi ga ada yang pengen diceritain aja. Orang bilang siih males, tapi kalo gua bilangnya lagi 'kurang motivasi' gituu.

Minggu, 23 Juni 2013

Kemaligan Part II

Maksud judul di atas bukan berarti gua kemalingan dua kali setelah cerita sebelumnya yaah, itu dimaksudkan untuk melanjutkan cerita kemaren yang gua posting via warnet dan alhamdulilah sekarang gua sudh dittipkan gadget baru berbentuk netbook 12 inch untuk menggantikan posisi notebook gua yang waktu itu dimaling di kontrakan. Mohon maaf gua baru ngelanjutin ceritanya hari ini yang padahal kejadian tersebut udah terjadi tanggal 5 Juni kemarin. Mau tu kronologiya? Mau ga mau, gua kasih taua aja deeh yaa.

Kalo diruntut ulang keadian ini hampir mirip sama kasus sebelumnya pas setelah final liga Champion taun lalu yang mana gua ikutan nonton bareng di kontrakan temen gua, pada saat itu a bawa 3 hp karena pertandingan berakhir pada subuh dan semua pun tertidur pula setelaahnya dengan pintu kontrakan yang terbuka, begiitu gua bangun gokilnya hp gua tigatiganyaa ilang, haha. Untuk cerita ini gua akan lanjut di bawah, cekidoot.

Tanggal 5 pagi, gua bangun subuh waktu itu. Setelah shalat subuh, gua nonton tv di ruang depan kontrakkan gua kira-kira sampe jam setengah tujuh. Ketika perut gua minta sarapan, yasudah pergi lah gua nyari sarapan dan setengah delapan gua baik ke kontrakan. Pada hari itu gua ada jadwal tutorial jam setengah sepuluh. *Mohon maaf segala peulisan jam di postingan ini dibuat kata-kata, udah kebiasaan soalnya.

Sekembalinya gua dari sarapan, gua beres-beres kontrakan, nyapu dalem dan luar rumah setelah itu sambil menunggu setengah sepuluh gua lanjut nonton tv, kira-kira jam setengah sembilan Mamad (Temen kontrakan yang sekelas sama gua) bangun dan dia gua instruksikan untuk mandi duluan. Kodisinya waktu itu pintu depan terbuka dan gua santai aja karena di depan udah rame, ada bu sar pemilik kontrakan yang lagi ngejemur pakaian dan si mbah yang lagi nyapu.

Di jam setengah sembilan tersebut ketika Mamad lagi mandi, tanpa disengaja gua pun tertidur di mana posisi hp, kunci motor dan dompet ada di sekitar gua. Sekitar jam sembilan kurang sepuluh Mamad beres mandi dan gua pun bbersiap-siap untuk mandi  juga, begitu gua ngecek hp ternyata ga ada di sebelaah gua, gua masih enjoy aja. Handuk yang ada di kamar gua pun gua ambil begitu gua iat meja notebook ternyata notebook gua sudah hilang dan kepanikan pun teradi, gua berhara hp gua ga ilang karena hp gua itu leih penting dibandingkan notebook gua (Baca : Laptop). Gua ppunn segera minta Mamad buat misscall hp gua dan akhirnya hp gua pun hilang digondol si maling yang terhormat karena ketika Mamad nge-misscall ga ada suara dari hp gua sama sekali.

Kepnikan pun bertambah, gua keluar untuk nanyain orang-rang yang ada di luar mengenai sipakah yang masuk ke kontrakan ini ketika gua tertidur, kepaanikan pun menular ke orang-orang di luar kontrakan. Bu Sar sang pemilik kontrakan menyadari bahwa tadi ada orang masuk ke kontrakan namun dia (Baca : Si maling yang terhormat) memarkirkan motornya dipinggir jalan. Positif, gua kemalingan. Seenernya yang gua sesalkan bukan barangnyaa, tapi isi di dua gadget tersebut di mana untuk hp sendiri berisis kontaak nomer hp temen-temen gua, nomer dosen dan nomer-nomer orang lain yang gua rasa penting termasuk catatan-catatan dan pengingat-pengingat yang gua bikin di aplikasi notes dan reminder hp gua. Selebihnya kaya foto-foto dan lagu-lagu ga sepenting hal-hal di atas.

Untuk kontak nomer-nomer hp itu sendiri membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkannya karena setahun sebelumnya hp gua juga pernah kemalingan sebanyak 3 buah seperti yang gua ceritakan di atas sebelumnya. Apalagi ketika orang-orang di kontak hp gua ingin menghubungi gua, itu merupakan kesulitan tersendiri karena meraka ga tau kalo hp gua ilang dan gua pun ga bisa ngasih tau mereka mengenai hal tersebut dan gua udah ganti nomer, f**k laah.

Notebook gua, aaah notebook gua. Walaupun gua bilang notebook gua ga sepenting hp bukan berarti itu barang dinomer duakan. Notebook itu udah nnemenin gua selama 3 tahun selama gua kuliah, macem daah yang ada di sana. Ada lagu, film, foto dan data-data penting lainnya dan kalo dari segi notebook it yang gua sesalkan adalah membutuhkan waktu bertahun-tahun bagi gua untuk mengumpulkan semua isi data dari notebook tersebut, bodohnya gua ga punya back up dari semua data tersebut, alhamdulillahnya data KTI gua ada back up-nya. Seenggaknya gua memang merasa kehilangan tapi hal yang paling penting dari isi notebook tersebut ada back up-nya. Ga kebayang kalo misalnya ddata KTI gua ga gua back up dan data tersebut hilang bersama dengan si maling yang terhormat. Pahit-pahitnya gua harus ngetik lagi KTI gua yang sudah tercetak.

Tapiii,, yasudah laaah iang ya ilang. Gua ga mencba pergi ke dukun untuk nyari tau orangnya, gua ga lapor ke polisi untuk memberitahu perihal kehilangan gua. Itu semua cuma ngabisin tenaga dan peluang barang-barang gua utuk kembali juga ga lebih dari 3%. Terus selanjutnya, apakah gua dimarahi orag tua gua karena hal ini? Jelas laaah tapi dengan cara yang berbeda. Mungkin gua bilang cara mereka mrah udah ga sekeras dulu. Intinya dua hari stelah kejadian gua pun pulang ke Bogor, selain untuk mengganti dua barang yang hilang yaaa seperti biasa, nasihat orang tua gua pun diberikan daam sebuah forum keluarga.


Walaupun kejadian ini atas izin Allah dan dia pun punya maksud baik atas kejadian ini yang mana gua harus ngambil hikmahnya namun kejadian ini juga terjadi karena kecerobohan gua yng terlalu teledor. Sebeneernya orang tua gua udah tau sikap gua tersebut dari jaman gua masih kecil. Selama di Jogja sebenernya gua udah sering mengalami kemalingan, gua kemalingan atau kehilangan helm dua kali, kehilangan hp udah dua kali dan kehilangan yang pertama melibatkan tiga hp, yang kedua kalinya melibatkan satu hp dan satu nootebook.
Alhamdulillahnya temen-temen gua yang sekontrakan baik itu Rizki dan Mamad ga terkena dampaknya (Baca : Tidak kemalingan).

Ya, ini salah gua. Gua yang teledor, gua yang ceroboh. Secara pribadi ini pelajaran buat gua lagi dan lagi, teguran ini berbentuk tamparan halus yang sakitnya sampe ke tulang. Terima kasi Allah dan terima kasih wahai maling yang terhormat. Pelajaran yang dierikan membuat hamba tersadar, terima kasih.

Jumat, 07 Juni 2013

Kemalingan ituu...

Singkat cerita, kontrakan gua kemalingan 2 hari yang lalu, di pagi hari dan yang hilang alhamdulillah cuma hp dan notebook gua doang, udah itu aja. Cerita panjangnya nanti kalo gua udah ada notebook lagi, soalnya sekarang gua ngenet via warnet.

Selasa, 04 Juni 2013

Mencoba 'Kembali' Waras

Gua ga selamanya bisa jadi orang yang ngerasa bisa nanggung segala beban dan masalah gua sendiri, udah cukup lama gua ga ngelakuin shalat wajib. Bisa dibilang beberapa bulan terakhir gua ngerasa jadi seseorang yang semi-ateis, gitu cara gua nyebutnya. Gua sempet sedikit berpikir bahwa tuhan, Allah itu beneran ada atau ngga. Kegilaan tingkah laku gua, sikap gua dan hal-hal lain yang gua lakukan dalam beberapa bulan terakhir hmm mungkin sekitar dari bulan November lalu bisa dibilang jauh dari kata 'gua yang sebenarnya'. Sempet gua mikir lagi dan bertanya "sampe kapan gua mau kaya gini?"

Sore tadi, mungkin jadi titk nadir kestresan gua  di mana gua dihadapkan pada banyak permasalahan, sore tadi bokap gua bertanya masalah kejelasan nilai-nilai di perkuliahan gua karena hasil nilai sudah yang dikirimkan pihak Prodi sudah sampai di tangan bokap gua, gua cuma bisa menjawab semampu gua atas 'jeleknya' hasil nilai gua selama perkuliahan ini, gua tau perasaan beliau kaya gimana, sore tadi gua ngerasa sendirian, gua ga tau apa yang mau gua lakukan selanjutnya, gua ga sanggup cerita ke siapa-siapa, sore tadi gua muter-muter di daerah sekitar kampus tanpa tau apa yang mau gua lakukan.

Efek jauh dari pencipta gua mulai kerasa di momen tersebut, astagfirullahazhim. Tamparan di muka gua masih terasa terlalu halus, saat itu gua ngerasa cuma Dia, Pencipta gua, Allah yang selama ini gua tinggalkan di beberapa bulan terakhir. Di beberapa bulan terakhir banyak, banyak banget dosa yang gua lakukan dengan otak gua, mata, tangan, kaki dan hati gua, Astagfirullahalazhim. terserah kalian mau nganggep kisah ini lebay atau terlalu didramatisir. Kalian cuma bisa baca, tapi lebih dari itu gua sendiri yang ngerasain.

Gua inget banget ketika temen-temen gua shalat, gua cuma bisa diem bahkan terkesan menghindar. Awalnya mereka masih ngajak, lama-kelamaan mereka tau sendiri kalo gua udah ga shalat lagi. terus, terus dan terus akhirnya sikap gua makin menuju kekafiran, mohon maaf kalo bahasa yang gua pake agak terkesan kurang membumi.

Di atas motor tadi sore setelah hati dan pikiran gua ga tenang sambil muter-muter di sekitar kampus tanpa tau mau ngapain akhirnya gua ngerasa ternyata gua ga bener-bener sendirian, masih ada Allah yang nemein gua. Gua nyoba ngedapetin hidup gua kembali, melalui shalat. Rexzy, sahabat gua di kelas pernah membuat pernyataan bahwa shalat itu bukan sekedar kewajiban tapi kebutuhan layaknya tubuh yang butuh oksigen. Gua bersihin badan gua dan gua coba shalat lagi, setelah shalat ga ada lagi yang bisa gua lakuin di atas sajadah selain nangis minta ampun sama Allah, pencipta gua. Gua merasa malu ngadu tentang semua yang gua lakukan sebelumnya, gua yang maha kecil di hadapan Dia dengan segala kemahaannya cuma bisa berdo'a dan memohon ampun.


Masalah perkuliahan, nilai-nilai yang belum tuntas, tugas-tugas yang numpuk, sikap gua kepada temen-temen gua, apa yang gua pikirkan tentang orang tua gua cukup bikin dada gua sesek, cuma sama dia, Allah gua bisa ngadu. Gua mencoba mendapatkan hidup gua yang ilang, gua mencoba waras kembali dan gua hanya bisa terus mencoba.

Dengan segelas air putih, kisah ini gua akhiri. Semoga gua bisa tetep shalat sampai gua mati, aamiiin.

Rabu, 29 Mei 2013

Sejenak.

Kita lewatin dulu hasil sidang Proposal KTI gua, MCQ Blok 18 dan cerita-cerita lain yang gua anggap ga perlu diceritain. Punya rahasia? Hmm, gua punya.

31 Desember 2009, di tanggal itu ada . .  . ada deeeeh. Terkadang pernyataan klasik seperti "Andai gua bisa balik ke masa di mana ...." Aaah kampret! Gua juga pengen kalo ada hal semacam itu. Ga cuma di satu-dua momen. Banyak laah yang jelas, ada yang bikin gua nyesel sehingga gua pengen perbaikin, ada momen yang gua penegn ulangi saking bermaknanya momen tersebut dan banyak lagi. Tapi ga  bisa, gua nyadar itu semua ga bia. Khayalan gua ketinggian, tinggi banget.

Balik ke dunia nyata dulu, di kampus orang-orang ngeliat gua biasa aja kaya ga ada beban, santai, enjoy, alaaah taiii. Gua kayanya  termasuk salah satu bangsat bajingan yang masih untung dikasih hidup sama yang maha hidup. Bersyukur? Sadar atau ga sadar gua udah hampir lupa sama satu hal tersebut, anjrit parah. Tapi kalo ditawarin untuk mati aja kagak sanggup daah gua.

*Sori konten di postingan ini isinya kebanyakan sampah semua.

Gua ngebawelin otak gua sendiri keliatan kaya orang gila, setengah gila, mungkin. Kagak nyambung banget daah segala ngomongin rahasia, 31 desember 2009, balik ke masa lalu, balik ke dunia nyata, baingan bangsat adoooh ini celotehan gua gini amat ye. Aaah bodo amat, yang baca blog gua juga hampir bisa dibilang ga ada selain gua. Iya, gua sendiri. Gua yang bikin, gua yang ngetik, gua yang ngedit, gua yang posting dan gua yang baca, ahahaha anjrit ga jelas.

Intinya gua lagi stres aja, postingan ini edisi lagi sinting kalo menurut gua, titik.

Selasa, 07 Mei 2013

Wuuu yeeeaah!

Setelah perjuangan ketak-ketik sana-sini, akhirnya dosen pembimbing gua pun mengirimkan balasan paling bermakna lewat email.

"Ok, kamu siapkan utk ujian
Daftar ke drg pipit, waktu saya yg bisa sth jumatan atau sabtu(ini kalo diperbolehkan drg atik)
Kemudian dosen tamunya kamu pilih drg bahrul atau drg edwin (hubungi beliau, sekalian di arrange waktunya)"

Quotes of the day laaah pokonya, ini baru awal sooob. Terima kasih ku ucapkan kepada drg. Iwan Dewanto, MM, ahahahah wuuu yeeaaaah sidaaang.


Rabu, 01 Mei 2013

Jiiiahahaha, ilang lagi.

Mungkin lebih tepatnya bukan ilang kali yaah, emang dasar guanya aja yg bego. Aduuuh, tolol banget sumpah. Awal bulan Mei ini hidup gua sudah disambut dengan kejadian hilang kartu ATM ahahaha. Emang bukan yang pertama kali siih gua kehilangan benda tipis, gepeng sebesar 4 jari itu. Di masa perkuliahan ini gua udah mengalami 2 kali kehilangan kartu ATM dan sekarang ini yang ke-3 dan semuanya karena kebodohan gua sendiri. Apakah gua panik? Ga terlalu. Apakah gua kerepotan? Yaa sedikit laaah.

Semuanya udah gua urus, baik surat kehilangan maupun pengurusan ke bank-nya. Saking seringnya gua kehilangan, mba-mba yang di bank sampe hapal nama dan muka gua adoooh jadi malu senidiri. Jadi gini kronologinya.

Sekitar beberapa hari yang lalu di akhir bulan April gua pergi ke ATM depan kampus buat ngambil duit dan gua ga naro itu kartu ATM di dompet karena gua males bawa dompet akhirnya itu kartu ATM gua selipin di bungkus ro**k yang gua bawa. Mungkin karena uang yang gua ambil itu cukup buat jatah sampe awal bulan yasudah gua enjoy aja. Naah pas tanggal 1 Mei ini pas gua mau ngambil duit ke ATM eeh taunya kartu ATM gua ga ada dan gua inget kalo kartu ATM gua masih ada di dalem bungkus ro**k dan bungkus rokoknya udah abis dari kemaren-kemaren dan bungkusnya gua buang, pada saat itu gua lupa kalo kartu ATM gua ada di dalemnya woahohohoahhaoahahhaha kacrut banget daah.

Siang ini gua sudah ke kantor polisi buat ngurus surat kehilangan, untungnya bokap gua masih di RSPAD dan gua langsung lapor dan beliau mem-fax-kan buku tabungan gua ke bank Bukopin cabang kampus seperti biasa. Yaaa begitulah ceritanya, ga kurang ga lebih, initinya karena gua sudah terbiasa dengan hal ini jadinya gua nyantai-nyantai aja. Semoga ga kejadian lagi deeh, aaamiiiin.

Selasa, 09 April 2013

Terasa lama

Kalo diitung-itung sejak postingan terakhir gua yang tanggal 23 Maret itu, sekarang tuuh udah sekitar 2 mingguan gua ga posting tapi kerasanya lama banget kaya udah sebulan sampe 2 bulanan gua ga posting. Tapi ya sudahlah posting ya posting aja, ahahah banyak banget kata 'Posting' di 1 paragraf awal ini. Bodo amaaat yang penting posting, lanjuuut.

Apa yang mau gua ceritain yaah? Anjriit campur aduk banget. Kebanyakan kayanya, tapi gua coba tumpahin dikit-dikit yaah. Kalo jadinya malah campur aduk ya mohon maaf. Gua akan memulai postingan kali ini dengan sebuah kata yaitu 'Proposal'.

Di blok ini gua diharuskan menyusun Proposal Peneletian untuk KTI (Baca : Tugas Akhir), emang siih penelitiannya ga dilakuin saat ini tapi proposal tersebut bertujuan untuk menyusun segala macem untuk permulaan penelitian. Tugasnya emang berat, tapi gua ga terlalu merasa terbebani, mungkin karena topik yang gua ambil itu gua minati. Banyak temen-temen gua yang terkadang terlalu idealis dengan judulnya sampe-sampe bikin kerepotan sendiri untuk nyari materi dasarnya. Tapi gua ga bilang kerjaan gua gampang yaah, gua cuma merasa tidak terbebani. Cukup segitu aja soal Proposal KTI-nya, soalnya takut pada ga terlalu paham juga kan.

Nyambung ke Before-After yang akhir-akhir ini dapet banyak panggilan untuk tampil, terhitung udah 5 kali Befor-After tampil di acara-acara lokal kampus. Intinya kami cuma pengen didenger dan bukan dibayar. Karena dengan menghibur orang dan menikmati musik kami itu merupakan kepuasan tersendiri bagi kami. Walupun terkadang ada penonton yang ga terlalu tertarik dengan kami atau cara kami bermain musik tapi ga apa-apa, serius ga apa-apa. Menurut kami ya begitulah manusia, ga mungkin semuanya suka dengan kami atau musik kami dan kami memakluminya.

Beres basa-basinya kita indah ke sebuah berita duka yang datang dari saudara kami, sahabat kami, adik kelas kami yang mana dia merupakan personil dari Before-After yang berada di posisi pemain cajon dan juga sebagai drummer. Ayahanda dari Rizki (Rizki Fauzi Iskandar) baru saja berpulang ke rahmatullah tadi pagi. Siapa manusia normal yang ga kaget ketika tiba-tiba mendapatkan telepon yang membangunkan tidurnya dengan berisi kabar bahwa ayah kita tiba-tiba dibawa ke rumah sakit dan sedang dalam keadaan yang gawat? Bagi yang meresponnya dengan sikap 'Biasa aja' mungkin agak kurang normal.

Namun itu yang terjadi pada Rizki, jam setengah lima subuh tadi Rizki baru pulang dari kumpul-kumpul sama temen-temennya, begitu sampai di kontrakan dia langsung lanjut tidur. Sekitar jam setenga sepuluh tadi pagi kondisi gua udah bangun dan sedang asik ngutak-ngatik Proposal KTI. Tiba-tiba Rizki dapet telepon dan mendapatkan kabar seperti gua jelasin di atas. Rizki meminta gua untuk nganter dia ke stasiun Tugu karena dia mau pulang ke Tasik untuk melihat kondisi ayahnya. Setelah dia mandi gua langsung nyiapin motor untuk ngater dia ke stasiun. Singkat cerita, sampailah kami di stasiun dan gua liat kalo dari auranya siih Rizki terlihat cemas namun masih stabil. Setelah gua balik ke rumah (Baca : Kontrakan) gua kembali melanjutkan gua ngutak-ngatik Proposal KTI.

Setelah beberapa lama Rizki nelepon gua, perasaan gua udah ga enak dan dia pun memulai pembicaraan dengan suara tangisan dan benar perasaan gua. Intinya di pembicaraan telepon tadi siang Rizki mengatakan bahwa ayahnya telah berpulang ke rahmatullah, Inalillahi wa inalaihi rajiun dan maut pun menghampiri setiap makhluk hidup yang bernyawa. Saat itu gua hanya bisa menenagkan Rizki dan pikiran gua berada di awang-awang, berkhayal gimana ceritanya kalo itu terjadi pada orang tua gua. Memori tentang ayahanda Rizki pun muncul baik dari perjumpaan gua dengan almarhum pertama kali dan kesan gua terhadap beliau juga cerita-cerita dari Rizki mengenai ayahandanya.

Gua cuma bisa berharap dan berdo'a untuk Rizki dan keluarga yang ditinggalkan agar bisa tegar, kuat, tabah, ikhlas dan rela menerima kenyataan tadi pagi, semoga lu juga kuat bro dan semoga orang tua gua berada dalam kondisi sehat hingga melihat anak-anaknya sukses, memiliki pekerjaan dan melihat anak-anak dari anaknya yaitu cucu-cucu mereka tumbuh besar.



Sabtu, 23 Maret 2013

Ganti judul.

Kinda stuff, baru ngerasa ternyata dulu gua adalah orang yang termasuk jarang pulang kampung pas kuliah. Tapi di periode tahun ini gua udah pulang ke Bogor 2x, that was something banget sepertinya. akhir-akhir ini gua sedikit-banyak mulai agak paham dengan apa yang dengan 'Sibuk', gua ga bakal ngerinciin tugas-tugas atau hal-hal apa yang gua kerjakan karena bukan hal-hal tersebut yang bikin sesuatu itu menjadi bermakna tapi cerita dibaliknya.

Walaupun kesibukan yang gua lakukan mungkin berbeda dengan kesibukan orang lain, di satu sisi kemungkinan lebih ringan tapi di sisi lain juga bisa dirasa berat. Sumpah yaah, apa siih postingan gua kali ini. Seolah-olah gua males posting dan maksain posting, ahahahaha emang cerita nyatanya kaya gitu, aah bodo amat laah. Gini deeh jadinya, ga usah dikasih gambar ya.

Dalam ketidak jelasan ini gua ucapkan selamat ber-ngawur-ngawuran

Kamis, 28 Februari 2013

Tanggal tua itu. . .

Buat kalian yang sudah kerja atau mahasisiwa atau seseorang yang mana kalian mengandalkan uang gaji atau jatah perbulan dari tempat kerja atau orang tua atau siapapun, mungkin tanggal tua ''Akhir bulan'' bisa menjadi musuh klasik keadaan finansial kita, terecuali bagi orang-orang yang sudah merasa cukup, baik itu karena dia kaya, berpenghasilan besar ataupun memang jatah uangnya bukan diberikan 1 bulan sekali. Semoga cerita dibawah ini bisa membuat kita berpikir bahwa bukan diri kita sendiri yang mengalami kesulitan di akhir bulan

Bagi gua sendiri yang merupakan seorang mahasiswa dimana gua sangat mengandalkan jatah uang perbulan dari orang tua, akhir bulan itu merupakan saat-saat dimana gua bergelut dengan kesabaran terutama keinginan dan atau kebutuhan gua untuk membeli sesuatu baik itu makanan, bensin, pulsa ataupun kebutuhan lainnya. Sering kali gua malu sama diri gua sendiri, gua cuma bisa 'ngemis' sama orang tua gua, udah mah gua agak boros, agak loyal dan sering memiliki keinginan yang tak terduga dan tidak diperhitungkan sebelumnya, bego banget. Banyak temen-temen gua yang udah punya penghasilan sendiri atau bahkan dia duit jatah bulanannya lebih sedikit dari gua dan mereka bisa survive untuk menghadapi kehidupan mereka selama sebulan, hanya itu yang gua ketahui, selebihnya gua ga tau.

Terkadang gua harus berbohong sama orang tua gua dengan cara memberitahu bahwa gua telah membeli sesuatu yang abstrak dan itu menggunakan uang jatah gua dan memohon mereka untuk menggantinya karena kalo ngga, duit gua untuk sebulan ga cukup, kadang gua ngebohong di awal bulang kadang juga di akhir, astagfirullahalazhim neraka banget daah gua. Seringkali gua minjem duit temen gua sekitar 50-200ribu untuk nge-back up kebutuhan gua dan dibulan deoannya bakal gua ganti, gila yaaah.

Trik gua untuk berhemat sampe sekarang belum bisa dibilang berhasil, tapi gua rasa bukan gua doang yang merasakan dan mengalami hal ini. Malu, sumpah gua malu sama diri gua sendiri dan yang gua bisa lakukan sekarang adalah bersyukur karena bulan ini adalah bulan Februari yang mana jumlah harinya ada 28, ga ada 29, 30 ataupun 31 dan hari ini adalah tanggal 28, ya besok tanggal 1. Istirahat malam ini mungkin bisa membantu gua untuk mengobati kesedihan di akhir bulan, sampai jumpa di akhir bulan berikutnya.

Kamis, 31 Januari 2013

Selesai namun belum berakhir.

Seperti judul di atas, cerita kali ini bakal nyambung sama postingan sebelumnya. Akhirnya musim Remidial di Semester ini berakhir untuk gua setelah gua mengikuti Remidial Blok 3 barusan. Cuma mau nginetin lagi, di musim Remidial kali ini gua mengikuti Remidial MCQ Blok 3, 8, 13 dan 14. Untuk OSCE-nya gua mengikiuti Remidial OSCE Blok 8 stasi Radiograf, Blok 13 stasi Penghitungan resep anak dan Pemberian resep dewas, Blok 14 stasi Odontogram dan Blok 15 stasi Komunikasi dan Tumpatan kelas IV. Hasilnya untuk semua Remidial OSCE gua adalah lulus walaupun ada sedikit masalah karena ternyata gua lupa ngasihin Slip pembayaran Remidial OSCE Blok 15 yang menyebabkan nilai hasil Remidial OSCE Blok 15 gua tidak muncul, namun setelah gua konfirmasi ke dosen dan pihak SL akhirnya masalah itu beres karena gua langsung memberikan Slip pembayaran tersebut dengan segera dan gua optimis Remidial OSCE Blok 15 gua lulus, insyaAllah.

Mungkin yang bakal jadi misteri adalah hasil Remidial-remidial MCQ yang gua telah ikuti, antara lulus atau ngga-nya gua masih belum bisa memastikan karena nilainya pun masih lama untuk keluar. Di Remidial MCQ Blok gua menemui hambatan lagi dimana barusan pas pelaksanaan Remidial itu nama gua di daftar presensi mahasiswa yang mengikuti remidial ternyata ga ada, gua ditemani Key langsung konfirmasi ke bagian Pengajaran perihal masalah tersebut dan setelah dicek dan ricek gua pun bisa mengikuti Remidial di ruang G3 dan juga menuliskan nama gua secara manual di lembar presensi.

Remidial itu repot? Ya, Remidial itu menguras tenaga, batin pikiran dan finansial? Ya. Namun yang perlu menjadi catatan adalah itu semua salah mahasiswa itu sendiri, salah gua. Siapa suruh ikut Remidial, begitulah kiranya. Namun seperti yang sering gua bilang sebelumnya, ini adalah resiko dan tanggung jawab yang harus gua tanggung akibat perbuatan gua sendiri. Sedikit-banyak Remidial itu bisa mendewasakan seorang mahasiswa, terutama gua dan musim Remidial di semester ini gua nyatakan selesai untuk gua namun belum berakhir karena masih ada Remidial MCQ Blok 6, 10, 11 dan 12 dan gua puan akhirnya merasakan bahwa seperti inilah rasanya mengikuti musim Remidial, semoga temen-temen gua yang lain juga pada lulus dan kalaupun ga lulus jangan bosen-bosen untuk ikut Remidial karena kalo kita ga lulus terus makin lama badan kita berada di kampus UMY tercinta, salam membulat indah.

Rabu, 23 Januari 2013

Konsumtif, Keinginan atau Kebutuhan?


Jaman sekarang kayanya udah ga aneh kalo kita ngeliat gadget-gadget yang dibawa-bawa sama mahasiswa, anak sekolahan, pekerja kantoran dan orang-orang lain. Sama seperti kalo kita ngeliat orang-orang membawa barang-barang bermerek mahal atau terkenal. Dalam kaca mata gua 'Walaupun gua ga pake kaca mata' semua hal tersebut sah-sah aja dengan catatan mereka bukan hanya menginginkannya tapi juga membutuhkannya.

Dari gua SD sampe sekarang gua kuliah udah banyak banget tren-tren yang muncul, booming dan setelah itu dilupakan. Baik pakaian, asesoris, gadget, kendaraan dan sebagainya, apakah gua pengen? Awalnya gua pengen namun lama-kelamaan gua sadar bahwa gua ga terlalu butuh hal-hal tersebut. Gua ga pernah dihiasi dengan barang-barang mahal ataupun mewah, itu pandangan gua. Karena mahal atau murahnya suatu barang itu relatif, ada nilai dan kebutuhan yang sangat perlu dipertimbangkan karena pada dasarnya sesuatu yang dikatakan mahal adalah ketika fungsi atau manfaatnya ga sesuai dengan apa yang kita harapkan atau malah ga sesuai dengan harganya. Namun dalam konteks kemampuan manusia itu sendiri kurang bisa memfungsikan itu mah emang dasar yang ngegunainnya aja yang eror.
 
Tapi makin ke sini kondisinya makin parah, ada konteks di mana motivasinya adalah ''Kalo gua ga beli itu, gua ga keren.'' Yaaa miris siih, namun itu kenyataanya. Mungkin gua ga bakal terlalu spesifik dalam memberikan contoh karena mungkin juga kalian merasakan atau malah melakukannya. Apakah omongan gua terdengar seperti sesorang yang iri? Kalo iya, mohon maaf tapi kalo ngga, ayo kita lanjut. Orang tua gua bisa dibilang berkecukupan, namun itu semua adalah kerja keras mereka, bukan gua. Ga pantes banget kalo gua ngebangga-banggain apa yang orang tua gua punya. Itu punya mereka, gua? Gua cuma mahasiswa yang tiap bulan masih minta sama orang tua dan bodohnya gua memiliki sikap yang bisa dibilang kuran baik yaitu konsumtif dan loyal. Seringkali hal-hal tersebut membuat gua pada sebuah kondisi di mana gua bertanya-tanya 'Kok gua boros banget yaah? Ke mana perginya uang yang orang tua gua titipin untuk gua?' Aaaah udahlah, bulan ini gua jor-joran di pembayaran remidial-remidial MCQ dan OSCE yang hampir mendekati Rp.500.000, tapi itu resiko yang harus gua tanggung.

Ga ada salahnya berharap untuk sesuatu yang lebih baik, semoga selanjutnya gua bisa lebih berhemat.
Amin kah?

Sabtu, 19 Januari 2013

Sesuatu, pasti karena sesuatu.

Hal yang sama dan berulang-ulang, terus dan terus. Lama-lama capek juga yaah, siapakah yang patut disalahkan atas semua hal yang terjadi? Yups, itu pasti gue. Masih bingun tentang apa siih yang gua bahas saat ini yaah, oke ini petunjuk-petunjuknya : MCQ, OSCE, Remidial, Kemalasan, Galau, Gamang, Gelisah, Gundah, Gulana dan teman-temannya. Sudah bisa mengkoneksikan hal-hal tadi? Asuuuuu bangeeet meeeen, apakah gua capek? Ya, apakah gua lelah? Apakah gua menyesal? Ya. Semua hal tersebut bertabrakan secara brutal di otak gua, sangat.

Gua coba untuk menguraikan benang kusut dari kisah ini ke kalian yaah, seperti yang gua udah pernah ceritakan sebelumnya. Di masa perkuliahan gua itu ada yang namanya ujian MCQ dan OSCE dan jika gua gagal atau tidak lulus 'Seperti yang terjadi pada kebanyakan kasus' gua harus mengikuti perbaikan nilai yang dinamakan dengan REMIDIAL yang biasanya diadakan di akhir semester ganjil atau genap dan dengan membayar biaya tambahan tentunya. So, keluhan utamanya itu adalah gua memiliki banyak 'hutang' remidial yang disebabkan cara belajar gua sebelum ujian-ujian tersebut sangat absurd dan pun di waktu-waktu sebelumnya gua males untuk meremidial hutang-hutang remidial gua dan akhirnya menyebabkan penumpukan remidial.

MCQ Blok 3, 6, 8, 10, 11, 12, 13, 14 dan untuk OSCE-nya itu Blok 8, 13, 14. Those are some really shitty things, you know that. Sekedar informasi, 2 hari yang lalu dan hari ini jam 12 siang nanti gua telah dan akan menghadapi kembali ujian MCQ Blok 15 dan ketololan yang gua lakukan adalah gua ga baca materi sedikit pun, soal yang semestisnya gua pelajari pun gua biarin kedinginan di lantai dari MCQ pertama. Mau jadi apa gua? Kalo orang tua gua tau, mungkin gua bisa dipecat jadi anak mereka. Tapi Allah tau, Allah tau bahwa saat ini gua sedang dalam masa kekafiran gua yang mulai kambuh. Shalat wajib? Tubuh dan otak gua sedang terlepas dengan hal tesebut. Anjriiiit, kafir banget daah gua. Ini karena sesuatu dan pasti karena sesuatu, tapi sesuatu itu adalah . . .  .

Kamis, 17 Januari 2013

Hampir kelupaan, 7 Desember 2012 : Pantai Sepanjang-Baron.

Sekitar 7 Desember 2012 lalu kami hampir dari keseluruhan mahasiswa laki-laki Kedokteran Gigi UMY Angkatan 2010 refreshing mengunjungi pantai Sepanjang dan Baron 'Karena ga semuanya ikut', sebenernya udah sering siih kami ke pantai di daerah Wonosari dan terutama pantai Baron tapi saat itu ada momen spesial yang kami lakukan dan waktu itu mungkin adalah salah satu liburan ke pantai paling berkesan dari sekian banyak liburan yang kami lakukan bersama.

Cukup yaah latar belakang ceritanya, siiip kita lanjut ke ceritanya. Kenapa gua nyatakan bahwa liburan waktu itu berkesan dan menjadi sebuah momen spesial, ada banyak hal yang bikin semua hal itu terjadi. Pertama-tama adalah niat kami ke sana sebenernya itu untuk ngebantuin temen kami yaitu Dodi Purwanto 'Baju hijau' untuk bikin video message yang mana bertujuan untuk menyatakan cintanya ke salah satu perempuan manis di KG 2010 yang bernama Arasty Naspy. Hal selanjutnya yang bikin momen saat itu spesial adalah karena waktu keberangkatan kami saat itu adalah waktu keberangkatan kami yang paling pagi yang pernah kami lakukan. Jam 7 pagi tanggal 7 Desember 2012 kami sudah menuju ke lokasi dan tujuan utamanya adalah pantai Sepanjang lalu ke pantai Baron.
 
Setibanya kami di pantai Sepanjang, kami mulai merasakan bahwa hari itu bener-bener istimewa karena hari cerah namun ga terlalu terik dan setelah kami iseng-iseng kesana-kemari tugas pun dimulai yaitu pengambilan video dokumentasi, dengan kondisi pantai yang ga terlalu ramai kami leluasa untuk bertingkah sekonyol-konyolnya saat itu dan alhamdulillah menyenangkan, ternyata pantai Sepanjang itu bener-bener panjang dengan air yang jernih dan cukup nyaman kami di sana. Setelah hampir dzuhur kami lanjut ke pantai Baron dan ternyata di sana agak ramai namun ga terlalu ramai dan pengambilan video pun berlanjut.

Sampai di pantai Baron kami naro barang-barang di salah satu kedai penjual makanan yang mana kami sudah biasa ke sana setipa kami ke pantai Baron dan kami pun sudah kenal sama yang punya dan kami akrab dengan beliau. Sambil menunggu siang agar tidak terlalu terik ada beberapa dari kami yang main engkle dan itu cukup menyenangkan untuk ditonton karena kami seperti bernostalgia dengan permainan tradisional tersebut.

Akhirnya gua bisa berenang, setelah sekian lama gua hanya kecipak-kecipek akhirnya gua mencoba memberanikan diri untuk berenang, it's really something duuuuh luar biasa banget, air di Baron saat itu lumayan seger, eh maksud gua seger banget.
Perlu diketahui bahwa nilai plus dari pantai Baron adalah ia memiliki 2 jenis pantai, pantai hilir yg airnya tawar dan pantai yang berair asin. The best, so far dan ada beberapa foto yang gua anggap menarik. Terutama foto gua bersama Rexzy salah satu sohib gua di KG 2010 foto-foto yang lain juga menarik.

Alhamdulillah kami pulang dengan perasaan puas, sangat. Walaupun akhirnya Dodi ditolak oleh Titi kami tetep hepi-hepi aja karena yang penting cantiknya Titi ga secantik pantai-pantai yang tadi gua sebutkan, ahaha maksute opo toooh? Yaaa itulah maksudnya.

Minggu, 13 Januari 2013

Biarkan dia turun.

Ini sebenernya besok gua bakal menghadapi OSCE Blok 15, kacrut banget daah malah bikin postingan sore-sore. Tapi serius, sore ini hujan sedang turun dan gua pengen bikin postingan tenteng huja, gua ga bakal pernah bosen bikin postingan tentang hujan.

Apa susahnya siih membiarkan hujan turun tanpa harus kalian mengumpat, ngomel, meracau atau misuh-misung 'Ah ujan' atau 'Sialan, ujan lagi' atau 'Aduuh ujan niih'. What's wrong with you guys? seriously. Bisakah kalian sedikit bersyukur atas hujan yang turun? Sulitkah buat kalian? Apa salah hujan, oke hujan bikin kalian kebasahan. Heiii, itu cuma air, air yang diteteskan dari langit oleh tuhan untuk meluluh lantahkan kesombongan kalian, sadar geura kalian teeeh.
 
Biarkan dia turun, biarkan hujan turun, biarkan dia, sang hujan membasahi semua daerah yang ia inginkan. Hujan ga pernah salah, jalan pikiran kalian yang salah. Menurut kalian gua itu gila? Ya, gua gila berhadapan dengan orang-orang seperti kalian yang tidak menyukai kehadiran hujan.

Minggu, 06 Januari 2013

Langit Senja, datang dan kembalimu. . .

Kamu kemana heiii senjaaaa, datang, pergi, menghilang dan kembali lagi. Gua secara personal tidak terganggu namun hanya sekedar sedikit timbul pertanyaan. Tapi ya sudahlah, datangnya dirimu memang seperti senja, muncul sekejap untuk menggantikan sore menjadi malam. Gua bingung sampe-sampe dipostingan ini kosa kata dan kata gantinya acak adut.

Gua ga pernah keganggu, senang sedikit namun kebingungan itu muncul kembali ketika lu pergi.

Senja, aku bingung . .  .