Kamis, 29 November 2012

Merusak atau dirusak?

Terlalu sederhana untuk disederhanakan, okeiii kopi sama sahabatnya untuk nemenin gua cerita dini hari ini. Gila yaah, setengah umat manusia di Indonesia udah terlelap saat ini tapi gua malah ga kelas gini, aaah anjriit kalimat pembukanya sampah banget!

Langsung aja, gua stress saat ini. Gua berada dalam masa yang tidak tepat saat ini, namun sekarang di kamar kontrakan gua, di depan sinar layar laptop gw 'lampu kamar gua konslet', disebalah kopi sambil ngebul dan ngedengerin Payung Teduh gua stress. Gila, gila banget smape-sampe kata-kata yang gua ketik jadi ga mutu semua. Gua butuh bantuan gambar buat mengilustrasikan seperti biasanya di hampir semua postingan gua, kalo ngebahas tentang 'Males' dan kemalesan gua kayanya busuk banget yaah. Udah sering, ntar malah muntah bacanya.

Gua ga pernah tersinggung, marah, ga suka ataupun sewot dikala temen gua mengatakan, menyebutkan atau mengira gua gila. Terkadang banyak pikiran-pikiran gua yang dianggap 'tidak biasa', aneh, kacau bahkan gila. Gua emang berbeda secara pikiran dengan orang lain, jauuh. Kadang0kadang gua berpikir bahwa gua ga bisa disebut manusia normal. Itu maksud gua, punya pikiran kaya gitu aja sudah bikin ke-manusia-an kita sebagai manusia patut dipertanyakan, cukup segitu pembukanya.

Pada awalnya saat gua menyadari bahwa pikiran-pikiran di dalam otak gua sering berperang yaa gua siih agak kaget namun lama-kelamaan gua mulai terbiasa. Ada kalanya ketika gua gatau harus cerita ke siapa nantinya gua bakal numpahin dan muntahin beberapa bahkan mungkin semua hal-hal dipikiran di dalam postingan blog. Mungkin ada beberapa manusia yang ngebaca blog gua ini walaupun tidak secara keseluruhan tapi yasudahlah terkadang hal itu malah bertabrakan, terkadang! Bodo amat laah, secara ga langsung gua berakting seolah-olah elu, ya elu sedang ngebaca postingan gua dan gua mencoba untuk 'ngobrol' sama elu, kalian, anda, diri gua sendiri atau apalah. Namun ketika pikiran-pikiran gua sudah atau sedang berdamai, di saat itulah makhluk kecil di dalam hati gw (Bukan dalam arti hati yang sebenernya) mulai mengintervensi pikiran-pikiran gua yang sedang satau sudah berdamai. Sebenernya gua kenapa siiih? Jawaban gua adalaha GA TAU dan gua mencoba untuk mencari tau ketika akhirnya sering gua berhenti pada pemikiran bahwa gua berkata ke semua organ, semua jaringan dan semua sel di tubuh gua bahwa 'ya, gua gila'. sederhana siiih, itu aja. Tapi ketika lu atau kalian meminta penyederhanaan dari apa yg gua jelasin tadi gua bakal memilih digigit oleh seekor kambing, gila kan gua. Hati, kalbu, intuisi atau uang orang-orang sering menyebut dengan 'Perasaan' sering membuat gua bertabrakan dengan apa yang gua lakukan. (Maaf cerita gua abstrak untuk dibayangkan), mohon dimaklumin aja ya soalnya lagi stress.

Dini hari ini gua memutuskan untuk ga tidur karena besok dan lusa gua bakal menghadapi MCQ Blok 14, OSCE-nya ga usah gua ceritain yaah, ga mutu banget. Sampe besok pagi gua mau persiapan buat MCQ dengan ngebaca soal tentunya. Ada 1 gambar terahir yang bakal nongol dan pesannya menurut gua logis, terserah mau setuju atau ngga.


Minggu, 25 November 2012

Bersama secangkir kopi dan sahabatnya.

Pagi ini gua ditemani secangkir kopi dan sahabat putihnya, mencoba untuk mengumpulkan semangat gua yang mana besok dan lusa gua akan menghadapi OSCE Blok 14, ya 2 hari OSCE. Pada tanggal 29 November dan 1 Desember gua akan melaksanakan MCQ Blok 14, apakah gua belajr atau mempersiapkan untuk semuanya? Hampir. Akhir-akhir ini ujan sering turun di daerah gua, menikmati hujan dengan secangkir kopi bersama sahabat putihnya menjadi sebuah porsi yang pas untuk gua pada saat hujan turun, tapi ketika gua pengen uujan-uujanan gua bakal tetep ujan-ujanan kok.

Percaya atau ngga, harum dan nikmatnya kopi aroma sahabatnya dan deras atau rintik bunyi hujan menjadi sebuah paduan suara atau bahkan pertunjukan Drama Musikal bahkan Operet bagi otak gua. Mereka pikir gua gila, kalian ngira gua ga waras. Ya, gua emang ga waras dan ketidak warasan gua sepertinya sudah bisa dimaklumi oleh beberapa sahabat-sahabat gua di sini.

Sederhana aja, bagi sebagian orang yang menganggap gua aneh yaa itu hak mereka, di dalam hujan ada nyanyian yang hanya bisa didengar oleh orang-orang yang rindu, didalam kopi dan aromanya terdapat sebuah obat ajaib untuk memberikan ketenangan dan didalam kepulan asap ada hal yang tidak bisa dimengerti bagi orang yang tidak merasakannya. 

Jumat, 23 November 2012

. . . . tanya Hujan.

Gua males posting, gua lagi males cerita.


"Mengapakah?" . . . tanya Hujan.

"Perlukah jawaban?" balasku.

Senin, 12 November 2012

Influenza, flu, pilek, meler.

Dan sang Tangguh pun hampir menyerah pada sepasukan teroris yang menginvasi tubuhnya, ahahaha. Itu 1 kalimat pembuka untuk memulai postingan ini. Iya niih gua lagi pilek, lagi. Ga apa-apa siih sebenernya, drg. endar pernah bilang bahwa Flu/Influenza/Pilek/Meler adalah sakit yang tidak memerlukan obat, karena dengan sendirinya tubuh akan membuat perlawanan. Yaa mungkin emang kondisi tubuh gua akhir-akhir ini sedang dalam kondisi yang cukup kuat untuk menahan paparan bibit penyakit dan inilah hasilnya.

Kalo penyakit yang berhubungan dengan imunitas level rendah emang kadang-kadang suka nyerang gua siih, kaya batuk, pilek demam gitu laaah. Tapi biasanya kalo di rumah gua sering dijejelin obat, ya terkadang gua memerlukan obat. Ya, obat adalah sahabat gua dari jaman baru lahir sampe sekarang yang pada kenyataannya itu ga baik, apa kabar ginjal gua yaah.

Tadinya rencana gua itu mau nge-posting tentang cerita ke pantai Sepanjang dan Baron tanggal 7 waktu itu, gambar-gambarnya padahal uda gua siapin tapiii yaaa mood seseorang itu terkadang bisa berubah dengan mudah. Jadinya nyemplunglah kita pada postingan kali ini, hehehe.

Sabtu, 10 November 2012

Pagi yang biasa.

 Mencoba memperbaiki postingan gua yang dari kemarin-kemarin agak konslet, sekarang terhitung jam 7:51 di jam kamar gua. Bangun pagi, ngumpulin nyawa dan bikin segelas kopi, adakah sesuatu yang lebih jujur dari ini? Sabtu pagi ini terkesan biasa-biasa aja tapi mungkin karena di Sabtu ini ga ada jadwal kuliah ataupun Skills Lab dan Praktikum naah mungkin itu yang bikin pagi ini berbeda. Maelm tadi boleh dibilang tidur gua nyenyak tapi untuk beberapa alasan gua jadi terbangun lagi, tapi yang gua sadari tadi malem dan dini hari sempet ujan dan gua pun bergulung di bawah balutan selimut.

Walaupun kondisi tenggorokan dan idung gua agak tidak biasa yang sebenernya buat gua itu biasa aja, tapi ga apa-apa palingan sebentar lagi 2 organ tersebut akan kembali ke kondisi normal tentunya dengan ijin Allah. Pagi yang biasa kan? Tapi gatau niih apakah siang, sore atau bahkan malem nanti ada sesuatu yang bisa diceritakan, well segitu aja dulu. Dadaaaaah.

Jumat, 09 November 2012

Mumpung lagi ganteng.




Sedikit oleh-oleh dari pantai Baron kemarin. Anjiiiiir, ngerasa ganteng siaaah gueeeeeh. Narsis sekali-kali boleh laah yaah. Maaf kalo gambarnya bikin lu ga nyaman. Iseng-iseng tadi dapet ide buat posting gituan.

Intinya gua tetep percaya sama sesuatu yang dinamakan 'Foto bisa menipu' halaaah bodo amat yang penting ganteng daah gua.Emang siiih ke Baron kemari auranya udah beda, nanti gua ceritain lengkapnya gimana, sekarang mah ini dulu daaaah.

Selasa, 06 November 2012

Anjing!!!

Gua gusar malem ini, teramat sangat! Anjiiiiiiiing, aaaaaaaaaaaaaaaaah. shewrflsqislfisd/ trfbvadslfvasdOJ HvfsuhADVT FASVDFVASD HFGSVFDHSBWejfr SDFBAWUVFAWF WAKFHVBA W SDFHVAWSDJVsdkjfbi he sdfghbsadgiabwsdgf sdgasdghasdg sjdhfgjsd wvfe3wfiwgeriigrto hjrolhmgjhosdfhjorhgoiSVAIO ESAFOIGBDAEFOGAOHO
Anjeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeng!



Senin, 05 November 2012

Hari ini adalah hari Senin.


 Senin, 'gua ga bakal lanjutin dengan bait puisi'. Hari ini adalah hari Senin dan di hari Senin buat gua ada tutorial jam 9:30 dan sekarang pukul 12: 03 di jam kamar gua. Berarti sekitar 9,5 jam lagi gua harus masuk ke ruang tutorial. Hadoooh ini apa siih latar belakang pembuka ceritanya kaku banget, anjriit otak gua kekocok. Erooor dah eroor, sabar yaah otak dan hati gua lagi dalam kondisi 'Maintenance' kalo kata orang bule.
Yasudah, gua akan coba untuk serius tapi bukan diserius-seriuskan *apa siih. Sudah-sudah, markimul lagi ya temen-temen. 7 hari terakhir di minggu ini adalah 7 hari terakhir yang tidak biasa dengan 7 hari-7 hari sebelumnya. Kenapa tidak biasa, karena banyak sesuatu yang terjadi. Banyak sesuatu? Paham maksudnya? Yaa pokoknya gitu laah.

Iiih parah, ini otak gua ga tersinkronisasi dengan baik deh dini hari kali ini. Aaaah, pokoknya inti dari postingan kali ini adalah gua mau ngasih tau kalo sekarang adalah hari Senin. Faaaaaaaak banget daah gua, ceritain sesuatu tapi kaya ga pengen untuk nyeritain.


Minggu, 04 November 2012

Ahahahahahahaha, aduuuh.

Mencoba Melupakan, ahahah aduuuh gini looh. Lagu Mencoba Melupakan itu bukan lagu yang dibikin berdasarkan kisah atau pengalaman gua, kami Before-After terdiri dari Dimas, Key dan Rizki. Naah yang gua nngkat di lagu Mencoba Melupakan itu kisahnya Rizki yang mantannya masih nyantol melulu padahal Rizkinya sendiri udah capek. Anjriit, gua nyeritain latar belakang lagunya kaya anak TK yang lagi cerita sama temennya, aduuuh. Dari tadi aduh-aduhan melulu niih gua, sama ketawa dengan ahahahahaha.

Niih liriknya Mencoba Melupakan :

Ku sadari segalanya telah berubah
Setelah kau abaikan kenangan bersama diriku
Ku lelah berharap ku lelah mengaharap
Ku harus melakukan semuanya tanpamu .. oo oh

Reff 1##
Ku kan mencoba melupakan semua bayang tentang dirimu
Tanpamu aku kan mampu menjalani kehidupanku
Tanpa dirimu tanpa kisahmu
Sakit hatiku karena dirimu

Setelah ku pahami dirimu tak lagi berarti
Sisa bayangmu kan hilang dan ku tak ingin kau untuk kembali

Reff 2##
Ku kan mencoba melupakan semua bayang tentang dirimu
Tanpamu aku kan mampu melewati jalan hidupku
Tanpa dirimu tanpa kisahmu
Sakit hatiku karena dirimu

Ku kan mencoba melupakan ooh ooo
Tanpamu aku kan mampu ooh ooo owuwoo

Ku kan mencoba melupakan semua bayang tentang dirimu
Tanpamu aku kan mampu melewati jalan hidupku
Tanpa dirimu tanpa kisahmu
Sakit hatiku karena dirimu

Dari kami, Before-After : Mencoba melupakan.

Maaf, maaf banget suaranya masih parau dan kurang enak didenger.

Sabtu, 03 November 2012

Antara 5, 15 dan sudut ruangan yang remang-remang itu

"5, 15, sudut ruangan yang remang-remang? Lalu apa?" Seorang manusia kecil di dalam otak gua mulai membaca gerak-gerik yang aneh dari diri gua sendiri. "Maksud lu apa?" dia kembali bertanya. 2 pertanyaan yang ga bisa gua jelaskan kepada sang manusia kecil di otak gua. Sesuatu yang gua yakini adalah there's no such accident, ga ada yang kebetulan. Semuanya udah diatur oleh Allah, Dia yang maha kuasa memiliki hak prerogatif yang luar biasa indahnya atas manusia yang dia kehendaki jalan hidupnya. Pernah lu buruk sangka sama tuhan lu sendiri? Jika tidak berarti lu mungkin manusia terpilih, ga banyak orang kaya lu di muka bumi ini tapi jika ya, lu pernah berburuk sangka sama tuhan lu sendiri itu wajar namun terkesan nekat.


Apa yang pengen gua ceritain sekarang sebenernya ga bisa dibilang iseng, gua niat kok bikin postingan ini, sayangnya hanya segelintir orang yang paham maksud arah larinya otak dan hati gua di postingan kali ini. Ada satu quote yang gua suka saat ini, aslinya siih bahasa Ingris tai gua terjemahin yaah, isi quote-nya itu 'Sebelum lu memulai sesuatu, pelajarilah cara untuk menyelesaikannya.' Ada banyak hal yang bahkan kita pengen banget kita lakuin tapi terkadang kita lupa tenteng bagaimana cara ngeberesin otu semua. Balik lagi ke angka 5, 15 dan sudut ruang yang remang-remang. Hampir semua isi otak gua tentang seseorang dan gua sendiri terluapkan daerah yang gua bilang 'deadly speacial spot'. Ga semua postingan gua harus dipahami bahkan dengan cara yang gampang. Sudah sekitar beberapa hari terakhir tidur gua ga teratur lagi dan jelas gua menyalahkan diri gua sendiri, ga sehat menurut lu? Peduli setan laah, musim penghujan memang sudah mengunjungi Indonesia, namun ketika ujan akhir-akhir ini dateng apa yang gua lakukan? Gua hanya duduk di sebuah bentangan kursi kelas dan mendengarkan kuliah dari seseorang yang berusaha membuat tertarik mahasiswanya dengan apa yang disamapaikan.

Gerimis, ya gerimis. Sodara kandung dari hujan yang melewati awan pun hanya sebentar menyapa gua malam ini. Apakah gua sedih? Secara harfiah ngga. Tapi andai aja gua sanggup untuk memahami apa yang terjadi terhadap gua sendiri mungkin ujan lah yang gua cari pertama kali. Almarhum Bob Marley pernah bilang "Beberapa orang bisa merasakan hujan namun yang lain  hanya merasakan kebasahan." Mungkin itu yang terjadi pada setengah umat manusia di Indonesia. Tapi yasudahalah, biarkan gua berjalan beriringan dengan sesuatu yang gua hadapi saat ini.

Jumat, 02 November 2012

Tidurlah.

Akhirnya malam tiba juga, malam yang kunantikan sejak awal.
Malam yang menjawab akhir kita inikah akhir yang kita ciptakan.
Dan pagi tak kan terisi lagi lonceng bertingkah sebagaimana mestinya.
Membangunkan orang tanpa membagi sedikit asmara untuk memulai hari.

Tidurlah, malam terlalu malam. Tidurlah, pagi terlalu pagi.

Kamis, 01 November 2012

Distraction! (Kali ini agak kurang bermutu postingannya)

Dalam bahasa kitanya niih 'Distraction' itu artinya 'Pengalihan pehatian' kurang enak kan kalo dibaca? Naah jadinya gua nyebutnya distraction aja yaaah. Sebenernya di postingan kali ini murni karena gua iseng aja, ditambah gua lagi hepi karena WiFi di KG 3 lagi asik banget, ahahaa. Oke, kita balik lagi ke topik postingan.  Hari ini gua menjalani kebiasaan yang agak berbeda dari sebelumnya ya terhitung tadi malem. Ya, sang 'Malam' nemenin gua dari matahari terbenam sampai gua tertidur dan kemudian terbangun lagi, kindda usual stuff siih tapi ngga terlalu.

Sampe gua tidur lagi dan terbangun jam 2 dini hari lalu gua mandi dan setelahnya gua langsung nonton bola, kalo Mamad sih jam segitu masih melek ya ga aneh. Astagfirullah gua melewatkan shalat subuh, mampus dah gua. Emang gua-nya yang eror siiih, tapi kalo gua runtut-runtut ternyata semua yang gua kerjakan dengan ga tepat waktu itu disebabkan oleh distraction, iya beneran mungkin orang lain juga gitu. Ada sesuatu yang bikin kita lebih tertarik untuk mengerjakan hal lain tersebut dari pada kerjaan utama kita. Ga aneh atau aneh? Kalo menurut pandangan gua ya jadi aneh kalo lu ngalamin hal tesebut baru beberapa kali, tapi setelah beberapa kali lu bakal menemukan diri lu terbiasa dengan keadaan tersebut.

Lalu selanjutnya samapikan salam anda kepada hal yang disebut Procrastination' yaitu artinya 'Menunda-nunda' di saat-saat ini kita udah ga ngerasain lagi tuuh distraction yang gua sebutin tapi kita udah nyatu sama setan males yang udah bercokol di otak kita sendiri. Sebenernya kita males bukan karena ga ada kerjaan tapi justru distraction akan bekerja sama dengan kemalasan lalu mereka memiliki anak bernama procrastination. Contoh simpel : Pernah ga siih waktu lu mau ngebersihin tempat tinggal lu (Kost, rumah/kontrakan) tapi lu tertunda oleh sesuatu hal yang disebut dengan gangguan atau distraction tadi, yang berbentuk ya internet, tv, atau hal lain yang jelas lebih seru dari tugas utama lu yaitu bersihin tempat tinggal lu.

Contoh diatas ga enak banget yaah, ya pokoknya gitulah intinya, silahkan direnungkan sendiri.

Bermasa Diantara Titik Pijar 3 Langit.

Jujur, judul postingan kali ini agak berat so isi ceritanya pun bakal gua bikin agak susah untuk dipahami, jahat banget ya gw? Markimul, artinya mari kita mulai.

Di teduhnya suasana sore hari Seekor Burung sedang bercengkrama di indahnya langit senja, masih mencoba mencari tau apa yang dia fikirkan saat ini. Sang Burung dengan segala kelemahannya berharap pada Hujan sore ini yang ia lihat melalui munculnya mendung. Hujan, seorang kekasih yang dia rindukan kehadirannya karena Hujan tersebuat memiliki jarak yang amat jauh dengannya sekarang. Langit  Senja yang berwarna merah jingga baru saja menyapanya dengan senyuman lelah karena ia baru saja selesai menemani Siang yang terik dan panas. Sang Burung bergumam dalam hatinya "Sial aku terjebak" tegasnya yang mengartikan beatapa kesalnya ia saat itu karena selain ia tersesak karena kerinduannya terhadap Hujan dan sekarang ia harus menerima celotehan Awan tentang Langit Senja kali ini. Namun tetap sang Burung mencoba untuk tetap mengerti bahwa sang Langit Senja hanya mempunyai sang Burung untuk bersama menumpahkan ceritanya.

Dahulu, sang Burung begitu takut namun sedikit mengagumi Langit Senja dan keindahan dibaliknya, namun sejak Hujan datang membawa teduhnya dan sejuknya Sore sedikit demi sedikit sang Burung melupakan kehadiran Langit Senja. Burung-burung yang lain menatap sang Burung sinis dan penuh dengan ketidak sukaan atas sikapnya yang diluar kebiasaan. "Aku mengenalmu Senja, dulu aku mengenalmu" ucap sang burung. Namun langit Senja hanya bisa terus tersenyum sambil berbisik dengan ceritanya. Hujan memang teramat jauh sampai-sampai ia berharap pada tuhan untuk mengantarkan Hujan di setiap sorenya. Karena hanya Hujan lah yang ia butuhkan kehadirannya walaupun banyak hal lain yang sang burung inginkan dan akhirnya setelah Langit Senja puas akan ceritanya lalu ia pergi. Sang burung kembali berucap dalam dirinya "Sial! Memang aku sial. Aku hanya hadir di saat Senja membutuhkan ku, tak lebih".

Mentari pun semakin turun menuju garis laut barat di depan mata sang Burung, Mentari lalu memberikan salamnya untuk sang Burung "Heii kau yang di sana" ucap sang Mentari "Ya, aku" saut sang Burung, "Marilah kukenalkan kau pada Malam hari yang akan segera datang sebentar lagi" sambut Mentari. Sang burung pun terdiam dan hanya bisa mengangguk, Malam? Malam yang sudah ia ketahui bahkan semasa ia masih berbentuk telur. Ia mengetahuinya, pikir sang Burung namun sang Burung belum mengenalnya karena menurutnya Malam memiliki kehidupannya sendiri dan ia hanya mendengarkannya melalui penjaman mata.
Akhirnya Malam pun datang, yang ia hanya bisa lakukan saat itu hanya terdiam dan berlaku seperti ia pada biasanya, Malam itu indah ketika ia membuka mata menurutnya. Sekejap ia terkesima dengan keteduhan dan kedekatan Malam yang sampai saat ini pun ia bingun mengapa kiranya. Malam, Malam denga segala ketenangannya mencoba tersenyum kepada sang burung dari jarak yang amat jauh, karena Malam pun tidak mengenal sang Burung pada gelap hari. "Mengapa ia selalu memiliki keadaan dunia luar sepertiku?" Tanya sang Burung dalam hati. Selebihnya, Malam hanya bisa menunjukan ketertarikannya terhadap sang Burung
yang baru saja ia lihat dengan cara tersenyum dan tersenyum dengan
indah di gelapnya. Semakin sang Burung tersadar, ia mulai memikirkan apakah ia membutuhkan Malam, sepertinya ya menurutnya. Positif semua itu terjadi hanya setelah petang hari Mentari turun. Semakin dan semakin sang Burung memikirkan, ia tetap mencoba untuk meyakinkan diri bahwa yang ia butuhkan adalah Hujan yang meluruhkan semua beban di ujung paruhnya dan di setiap helai bulunya.

Sang Burung mengakhiri lamunannya dengan sebuah makian dalam hati  "Sial, sial dan sial aku kembali terjebak untuk bermasa diantara titik pijar 3 langit, sial!" ujarnya.