Selasa, 29 April 2014

Anjing di Pagi Hari

 Pagi tadi gua ada jadwal tutorial jam 10, semua terlihat biasa tapi pas gua bangun itu gua langsung liat jam di hp karena jam dinding kamar gua batrenya abis dan gua belum sempet ngeganti. 9:40 adalah angka di pojok kanan atas hp gua yang mana menunjukan jam saat gua bangun tadi dan 'Anjing' adalah kata yang pertama kali keluar setelah gua membuka mata, buka nguap atau bahkan do'a, ya 'Anjing!' dengan tanda seru. Sebabnya adalah gua mengira bahwa tutorial hari ini dimulai pada jam 9:30. Gua pun segera bangun, tanpa pikir panjang gua langsung ganti baju kuliah, ngeberesin muka dan rambut seadanya tanpa mandi lalu pergi ke fotokopian untuk ngeprint tugas tutorial. Ternyata di fotokopian pun banyak temen-temen gua yang lagi ngantri sembari melihat jam gua baru nyadar kalo hari ini adalah Selasa yang mana gua kira saat bangun tadi itu adalaha hari Jum'at di mana tutorial dimulai pada jam 9:30.
Untuk hari Selasa tutorial dimulai jam 10:00 dan betapa begonya gua dengan muka beler acak-acakan nyawa gua belum ngumpul, dan anjing yang kedua adalah ketika di pagi hari lu ketemu sama orang yang ga lu suka 'Maaf di sini saya tidak bisa menyebutkan merek'. Untuk seterusnya hari ini sampai sekarang berjalan dengan biasa.

Dan gua pun belum mandi. . . .

Sabtu, 12 April 2014

I'm just too happy to be sad.

Artinya : Gua terlalu bahagia untuk bersedih.

Dengan segala hal sedih yang gua alami, lalui dan lewati ternyata gua sadar bahwa percuma mutung-mutungan karena ternyata gua memiliki temen-temen yang luar biasa, hobi yang asik dan kehidupan yang berwarna.

Bukan berarti gua menutup diri untk murung atau bersedih tapi setidaknya gua memiliki sesuatu bahkan seseorang yang bisa membuat gua bahagia lagi. Hal ini jarang terpikirkan oleh gua karena mungkin gua terlalu banyak berkeluh kesah yang hampir tidak perlu dan berulang. Bukan berarti berkeluh kesah itu hal yang salah, tapi gua hanya tidak melakukan itu dengan benar atau istilahnya kurang tepat.

Setiap individu memiliki kisah, cerita dan permasalahannya masing-masing dan semua itu akan terasa bahkan akan menjadi ringan ketika kita meluapkannya atau membaginya bersama orang lain, mungkin kita pernah ngerasa sendirian bahkan di tengah-tengah keramaian sekalipun, mungkin kadang lu merasa ga ada seseorangpun disisi kalian, tapi itu semua terjadi karena kita menutup diri. Pesen gua, jadilah pendengar yang baik dan jadilah pencerita yang baik karena dengan 2 hal tersebut hidup kita terasa lebih ringan dan mudah dimengerti, terima kasih buat semuanya walaupun kalian ga tau seberapa penting peran kalian di hidup gua.

Kamis, 10 April 2014

Terkadang.

Terkadang satu tindakan nekat menghasilkan sesuatu yang gila. Terkadang sesuatu yang gila tersebut mebuatmu bahagia. Terkadang sesuatu yang gila dan membuatmu bahagia itu memiliki resiko yang tinggi. Terkadang resiko tinggi berakibat fatal jika kita ga memmpersiapkan apa yang akan terjadi. Terkadang resiko atas apa yang akan terjadi tidak diketahui namun bisa juga kita menerka bahwa resiko yang terjadi akan sesuai dengan prediksi. Terkadang dengan resiko yang sudah terprediksipun kita masih akan sulit menghadapinya. Terkadang ketika kita sulit menghadapinya kita akan menyerah kepada keadaan. Terkadang ketika kita telah menyerah kepada keadaan di saat itulah kita harus berhenti.

Dan terkadang ketika kita berhenti, kta harus melepaskannya.
 

Bermasa Diantara Titik Pijar 3 Langit [Bagian ke-2 akhir]

Cerita sebelumnya >>> http://jodi-putradiharjo.blogspot.com/2012/11/bermasa-diantara-titik-pijar-3-langit.html

"Sial" Gerutu sang burung, "Aku tau ke mana semua ini akan menuju dan berakhir" gumamnya. Kini ia menyerah dengan keadaan. Di suatu pagi itu sang burung merenung, hujan kini kian selalu datang walaupun terkadang guntur mengagetkannya namun malam lah yang menenangkannya. Semalam ia terperanjak atas kehadiran bulan, bulan yang kini menemani malamnya. Sedikit terbesit di benak sang burung untuk hidup di indahnya malam namun sang burung sadar bahwa sayap lemahnya tak mampu dan ia pun menyadari bahwa bulan tersebut memang mebuat malamnya lebih indah. "Aah mereka terlihat  serasi dan sepertinya aku harus pergi" pikirnya dalam hati. Dikala ia tidak bisa lagi menikmati senja yang berganti menjadi malam hanya hujan di pagi hari lah yang dia harapkan.

Hujan yang berada bermil-mil jauhnya pun akhir-akhir ini sering menampakan dirinya dengan tiba-tiba, bahkan ia sering datang bersamaan dengan bergantinya malam.

"Bodohnya aku, bahkan akupun bukan kelelawar yang bisa menahan lelahku di  malam hari, aku harus istirahat dan berenti di sini dan kembali menikmati malam ku dengan mata terpejam." Sebaris kalimat itu muncul di otaknya bahkan seolah-olah sanggup mengeluarkan jantung dari paruhnya. "Ya, aku berhenti di sini, dengan segala kelemahan ku jangankan di titik pijar 3 langit bahkan bermasa diantara titik pijar 2 langit pun aku tak sanggup, selamat tinggal malam,"