Jumat, 31 Januari 2014

Pernikahan

Per-nik-kah-an, nikah, mungkin agak terdengar aneh ketika gua nebahas topik ini. Jadi ceritanya gini, di kelas gua (Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Angkatan 2010) pernikahan itu bukan lagi sesuatu yang tabu. Bahkan sebelum kami memuai perkuliahan pun sudah ada teman kami yang menikah dan mempunyai anak sebelumnya, walaupun MBA>>>You know what it means. Seiring berjalannya waktu karena di angkatan gua lebih banyak perempuannya dibandingkan jumlah laki-laki, mereka mulai agak sensitif kalau ada pembicaraan tentang pernikahan dan berkeluarga, baik yag dibicarakan oleh dosen ataupun sesama mahasiswa. Singkat cerita, mulailah ada 1-2 temen kami yang mendeklarasikan bahwa dia dan pasangannya akan melakukan resepsi. Waktu blok elektif kemarin ketika sebagian besar angkatan 2010 berada di lluar Jogja, mba Nadia memberikan undangan via grup facebook kelas, di undangan tersebut menyatakan bahwa respsi akan dilaksanakan di Temanggung pada bulan November 2013 lalu, sayangnya 1 orang pun dari angatan 2010 tidak bisa menghadiri acara tersebut selain karena kami sedang studi ke luar Jogja dan kami pun merasa bahwa tempatnya terlalu jauh.

Ketika Blok Elektif berakhir dan kami sudah kembali menjalani perkuliahan, mas Rizki berbisik ke gua karena gua sebagai ketua Angkatan, dia mengatakan "Bang, sori aku udah jarang ikut ngumpul-ngumpul, tau laah kan soalnya aku udah punya istri" dan seketika gua pun terperanjat mengatakan "Udah nikah toh pak? Kapan? Kok ga ngundang-ngundang" dan beliau pun menjawab "Anu, nikahnya siri, dihalalin dulu. Akad resmi dan respsinya Mei tahun depan" dan gua pun membalas "Oooh oke pak, ga apa-apa, oh iya selamat lah pokokya" end of discussion.

Ada lagi, di saat OSCE Blok 21 lalu Arin ngomng ke gua bahwa dia dan pacarnya sudah lamaran, resepsi akan dilaksanakan tanggal 1 Februari besok, gua pun terkaget lagi. Sekelas diundang dan acaranya jam 10 pagi di Klaten, dan malam harinya setelah OSCE selesai ada lag info bahwa Dalton ternyata juga akan melaksanakan akad Nikah pada 26 Januari lalu, resepsi baru aja dilaksnakan tadi (Hari ini tanggal 31 Januari) dan gua untungnya bisa dateng bersama teman-teman yang lain. Kalau soal Arin nikah mungkin ga ada yang terlalu kaget tapi Dalton nikah itu istilahnya sesuatu banget. Karena Dalton termasuk orang yang islami, dia ga menganut sistem pacaran tapi dia ta'aruf. Tau-tau dia lamaran dan resepsi. Tercatat sudah ada 5 oranng dari angkatan kami yang akan dan sudah melangsungkan acara pernikahan. 


Apakah gua pengen? Pasti? Apakkah gua kepikiran untuk nikah? Tentunya. Dalam pikiran gua nanti gua pasti dan akan menikah namun tidak dalam waktu dekat.

Inti dari cerita di atas adalah, ketika kita tau teman kita menikah ternyata ada kebahagiaan tersendiri saat melihat mereka di pelaminan. Tunggu ya, gua pasti nyusul.

Jumat, 24 Januari 2014

Sosok

Kali ini gua akan membicarakan 2 sosok yang berhubungan dengan sikap gua, tentang musik yang menjadi selera gua dan pengaruhnya. Walaupun ada beberapa orang juga yang ikut menentukan selera musik apa yang ternyata gua suka namun beberapa orang lain tersebbut cuma karakter pendukung. 2 orang yang akan gua bicarakan nanti akan gua samarkan jadi silahkan menebak apakah dia perempuan, laki-laki, orang tua, siapapun atau apapun initinya gua ga bakal mengungkapkan jati diri mereka.

Dulu ketika jaman SMA gua ga terlalu mengenal musik anti-mainstream, ga salah siih sebenernya tapi ketika kita berbicara idealisme dalam musik yang mejadi selera telinga masyarakat Indonesia bisa dibilang ya pasaran karena mereka mengikuti keinginan pasar mayoritas. Tapi gua ga menyatakan bahwa musik pasaran  itu jelek. Naah jaman SMA dulu mungkin gua masih suka mendengarkan musik-musk dari band-band yang masih kalian ketahui. Sosok pertama yang membuka telinga gua untuk mendengarkan musik yang tidak biasa, beberapa diantaranya saat itu gua belum kenal. Dulu dia memperdengarkan salah satu lagu dari band lokal Bogor yang bahkan sampe sekarang gua ga bisa nemuin lagu itu di innternet. dari Project Diafragma dengan sepenggal lirik "Pelangi di ujung surya, menyinari indahnya duniaku lantun sang raja penggoda.....dan bla bla bla" jujur itu lagu easy listenig banget. Lalu dia mengenalkan gua lebih dalam dengan lagu Coba Katakan dari Maliq & D'esssentials, Carnival dari The Cardigans, Dewi-Malaikat Juga Tau Maafkan tak sempurna Ecoutez, John Legend dengan Someday-nya dan Mocca. Salah satu yang spesial dan ga pernah bisa lupain adalah lagu Mocca dengan judul And The Rain Will Fall dan itu ngena banget. Memang, semua musisi dan band tersebut sudah gua gua ketahui sebelumnya tapi dia bikin gua makin suka dengan mereka. Mulailah dari saat itu gua makin sering mencari musik-musik anti-mainstream lainnya.

Masuk ke masa kuliah, munculah sosok kedua di mana setelah beberapa waktu kami sadar bahwa kami memiliki selera musik yang hampir sama, namun tidak selalu sama. Ada beberapa musisi dan band yang dia perkenalkan ke gua dan ternyata gua suka. Contohnya Yuna, Mama's guns, Banda Neira, King of Convenience Payung Teduh
dan semua itu sangat amat berpengaruh terhadapa selera musik gua dan ternyata dia juga menyukai Maliq & D'essentials as much as I do.

Walaupun begitu gua juga punya beberapa Musisi dan band anti-mainstream yang gua sukai bahkan kagumi diantaranya Adhitya Sofyan beliau menjadi musisi pertama yang gua idolakan dan kagumi, selanjutnya ada Barry Likumahuwa, Bonita nad The HusBand, Efek Rumah Kaca, Evo, Gugun Blues Shelter, Incognito, Raisa, Ran, Sore, Soulvibe, The Grove, Tompi, Srempet Gudal, Ben Folds, Diva Gianina, Tulus, Ten 2 Five, Stereocase, Twentyfirst Night, Parkdrive, Naif, Float, Bangku Taman, Drew, Monita and The Quartet, Temper Trap, AJ Rafael, Rocket Rokers, Jogja Hip Hop Foundation, Adera, John Scmidt, The Groove Steven and The Coconutrezz Nicky Manuputty, Sir Dandy dan lain-lain. Saking banyaknya mungkin masih ada yang belom gua sebutin.

Ada juga siih beberapa musik mainstream yang gua sukai karena gua menemukan karakter dari musik dan suara yang ereka bawakan, yuph bener 'Ciri Khas' itu yang bikin seorang musisi atau sebuah band diingat, disukai dan dipuja. Gua ambil contoh dari musisi atau band populer di Indonesia yang mengikuti pasar tapi ga pasaran dan gua suka seperti Ada Band, Andra and The Backbone, Alexa, Bondan Fade 2 Black, Bruno Mars, Citra Skolastika, Ahmad Dhani, D'Masiv, Drive, Geisha, Gigi, Jamrud, Boomerang, Kotak, Mahadewi, Dewi-dewi, Base Jam, Slank, Sheila On 7, Padi, Peterpan-Noah, Budi Doremi, Depapepe, Daughtry, Bullet For My Valentine, The Script, John Mayer, Kenny G, The Dance Company dan masih banyak lagi. Mereka itu semua juga punya ciri khas dan ga kaya band-band pop melayu Indonesia dan penyayi-penyanyi pop melayu yang lainya yang gua ga suka.

Tapi, yang paling berpegaruh bagi gua belum disebutkan di atas, bahkan satu band ini bukan gua kenali dari jama SMA atau Kuliah. Band ini gua kettahui di jaman SMP dan sampe sekarang ga banyak orang yang tau. Band tersebut adalah Dream Theater, ga semua orang suka dengan cara dan gaya Dream Theater bermusik tapi mau gimana lagi Idealisme gua dalam mendengarkan musik ada di Dream Theater.

Udah segitu aja, mohon maaf kalo pembicaraan dan bahasa gua agak berat, hehe. Intinya, "You are what you listen to" have a good day fellas.

Selasa, 21 Januari 2014

Ngalong lagi dan lagi

Kalo belom tau, ngalong itu asal katanya dari 'Kalong' alias kelelawar yang filosofinya didapatkan dari kebiasaan si kalong yang kalo malem itu ga tidur.  Pada dasarnya mereka melakukan hal-hal yang produktif karena mereka hewan nocturnal, ya nyari makan, kawin dan lain-lain. maap malah cerita tentang hewan gini.

Titik berat postingan kali ini adalah gua pengen ngunek-ngunek aja bahwa dari Desmber akhir sampe tengan Januari ini gua sering kembali ke siklus hidup yang kurang produktif tiap malam, dini hari sampai menjelang subuh. Yap bener, BE GA DANG istilah umumnya. Baik karena masih ngobrol sama temen, nonton tv, nonton film, nonton bola, dengerin musik sambil ngenet atau emang lagi ga bisa tidur aja.

Sebagian besar penyebab gua gitu emang karena banyak masalah numpuk, belom terselesaikan atau diselesaikan dan terus menerus terpikirkan dan dipikirkan. Balik lagi ke gua-nya dan sebagian besar pula, kegiatan yang gua lakukan ketika gua begadang itu hanya kegitan pengalihan, mungkin karena gua ga tau mau ngapain lagi.

Ga sehat, sumpah ga sehat. Kasarnya mungkin gua udah mendekati gila. Banyak, bahkan terlalu banyak hal yang berpotensi besar bikin otak gua meledak 'Bukan meledak dalam arti sesungguhnya'

Minggu, 19 Januari 2014

Efek Rumah Kaca - Desember

Selalu ada yang bernyanyi dan berelegi di balik awan hitam
Semoga ada yang menerangi sisi gelap ini menanti seperti pelangi
Setia menunggu hujan reda

Aku selalu suka sehabis hujan di bulan Desember, di bulan Desember

Selalu ada yang bernyanyi dan berelegi di balik awan hitam
Semoga ada yang menerangi sisi gelap ini menanti seperti pelangi
Setia menunggu hujan reda

Aku selalu suka sehabis hujan di bulan Desember, di bulan Desember
Sampai nanti ketika hujan tak lagi meneteskan duka meretas luka
Sampai hujan memulihkan luka
Aku selalu suka sehabis hujan di bulan Desember, di bulan Desember
Karena aku selalu suka sehabis hujan di bulan Desember, di bulan Desember

Seperti pelangi setia menunggu hujan reda