Selasa, 09 April 2013

Terasa lama

Kalo diitung-itung sejak postingan terakhir gua yang tanggal 23 Maret itu, sekarang tuuh udah sekitar 2 mingguan gua ga posting tapi kerasanya lama banget kaya udah sebulan sampe 2 bulanan gua ga posting. Tapi ya sudahlah posting ya posting aja, ahahah banyak banget kata 'Posting' di 1 paragraf awal ini. Bodo amaaat yang penting posting, lanjuuut.

Apa yang mau gua ceritain yaah? Anjriit campur aduk banget. Kebanyakan kayanya, tapi gua coba tumpahin dikit-dikit yaah. Kalo jadinya malah campur aduk ya mohon maaf. Gua akan memulai postingan kali ini dengan sebuah kata yaitu 'Proposal'.

Di blok ini gua diharuskan menyusun Proposal Peneletian untuk KTI (Baca : Tugas Akhir), emang siih penelitiannya ga dilakuin saat ini tapi proposal tersebut bertujuan untuk menyusun segala macem untuk permulaan penelitian. Tugasnya emang berat, tapi gua ga terlalu merasa terbebani, mungkin karena topik yang gua ambil itu gua minati. Banyak temen-temen gua yang terkadang terlalu idealis dengan judulnya sampe-sampe bikin kerepotan sendiri untuk nyari materi dasarnya. Tapi gua ga bilang kerjaan gua gampang yaah, gua cuma merasa tidak terbebani. Cukup segitu aja soal Proposal KTI-nya, soalnya takut pada ga terlalu paham juga kan.

Nyambung ke Before-After yang akhir-akhir ini dapet banyak panggilan untuk tampil, terhitung udah 5 kali Befor-After tampil di acara-acara lokal kampus. Intinya kami cuma pengen didenger dan bukan dibayar. Karena dengan menghibur orang dan menikmati musik kami itu merupakan kepuasan tersendiri bagi kami. Walupun terkadang ada penonton yang ga terlalu tertarik dengan kami atau cara kami bermain musik tapi ga apa-apa, serius ga apa-apa. Menurut kami ya begitulah manusia, ga mungkin semuanya suka dengan kami atau musik kami dan kami memakluminya.

Beres basa-basinya kita indah ke sebuah berita duka yang datang dari saudara kami, sahabat kami, adik kelas kami yang mana dia merupakan personil dari Before-After yang berada di posisi pemain cajon dan juga sebagai drummer. Ayahanda dari Rizki (Rizki Fauzi Iskandar) baru saja berpulang ke rahmatullah tadi pagi. Siapa manusia normal yang ga kaget ketika tiba-tiba mendapatkan telepon yang membangunkan tidurnya dengan berisi kabar bahwa ayah kita tiba-tiba dibawa ke rumah sakit dan sedang dalam keadaan yang gawat? Bagi yang meresponnya dengan sikap 'Biasa aja' mungkin agak kurang normal.

Namun itu yang terjadi pada Rizki, jam setengah lima subuh tadi Rizki baru pulang dari kumpul-kumpul sama temen-temennya, begitu sampai di kontrakan dia langsung lanjut tidur. Sekitar jam setenga sepuluh tadi pagi kondisi gua udah bangun dan sedang asik ngutak-ngatik Proposal KTI. Tiba-tiba Rizki dapet telepon dan mendapatkan kabar seperti gua jelasin di atas. Rizki meminta gua untuk nganter dia ke stasiun Tugu karena dia mau pulang ke Tasik untuk melihat kondisi ayahnya. Setelah dia mandi gua langsung nyiapin motor untuk ngater dia ke stasiun. Singkat cerita, sampailah kami di stasiun dan gua liat kalo dari auranya siih Rizki terlihat cemas namun masih stabil. Setelah gua balik ke rumah (Baca : Kontrakan) gua kembali melanjutkan gua ngutak-ngatik Proposal KTI.

Setelah beberapa lama Rizki nelepon gua, perasaan gua udah ga enak dan dia pun memulai pembicaraan dengan suara tangisan dan benar perasaan gua. Intinya di pembicaraan telepon tadi siang Rizki mengatakan bahwa ayahnya telah berpulang ke rahmatullah, Inalillahi wa inalaihi rajiun dan maut pun menghampiri setiap makhluk hidup yang bernyawa. Saat itu gua hanya bisa menenagkan Rizki dan pikiran gua berada di awang-awang, berkhayal gimana ceritanya kalo itu terjadi pada orang tua gua. Memori tentang ayahanda Rizki pun muncul baik dari perjumpaan gua dengan almarhum pertama kali dan kesan gua terhadap beliau juga cerita-cerita dari Rizki mengenai ayahandanya.

Gua cuma bisa berharap dan berdo'a untuk Rizki dan keluarga yang ditinggalkan agar bisa tegar, kuat, tabah, ikhlas dan rela menerima kenyataan tadi pagi, semoga lu juga kuat bro dan semoga orang tua gua berada dalam kondisi sehat hingga melihat anak-anaknya sukses, memiliki pekerjaan dan melihat anak-anak dari anaknya yaitu cucu-cucu mereka tumbuh besar.