Rabu, 23 Januari 2013

Konsumtif, Keinginan atau Kebutuhan?


Jaman sekarang kayanya udah ga aneh kalo kita ngeliat gadget-gadget yang dibawa-bawa sama mahasiswa, anak sekolahan, pekerja kantoran dan orang-orang lain. Sama seperti kalo kita ngeliat orang-orang membawa barang-barang bermerek mahal atau terkenal. Dalam kaca mata gua 'Walaupun gua ga pake kaca mata' semua hal tersebut sah-sah aja dengan catatan mereka bukan hanya menginginkannya tapi juga membutuhkannya.

Dari gua SD sampe sekarang gua kuliah udah banyak banget tren-tren yang muncul, booming dan setelah itu dilupakan. Baik pakaian, asesoris, gadget, kendaraan dan sebagainya, apakah gua pengen? Awalnya gua pengen namun lama-kelamaan gua sadar bahwa gua ga terlalu butuh hal-hal tersebut. Gua ga pernah dihiasi dengan barang-barang mahal ataupun mewah, itu pandangan gua. Karena mahal atau murahnya suatu barang itu relatif, ada nilai dan kebutuhan yang sangat perlu dipertimbangkan karena pada dasarnya sesuatu yang dikatakan mahal adalah ketika fungsi atau manfaatnya ga sesuai dengan apa yang kita harapkan atau malah ga sesuai dengan harganya. Namun dalam konteks kemampuan manusia itu sendiri kurang bisa memfungsikan itu mah emang dasar yang ngegunainnya aja yang eror.
 
Tapi makin ke sini kondisinya makin parah, ada konteks di mana motivasinya adalah ''Kalo gua ga beli itu, gua ga keren.'' Yaaa miris siih, namun itu kenyataanya. Mungkin gua ga bakal terlalu spesifik dalam memberikan contoh karena mungkin juga kalian merasakan atau malah melakukannya. Apakah omongan gua terdengar seperti sesorang yang iri? Kalo iya, mohon maaf tapi kalo ngga, ayo kita lanjut. Orang tua gua bisa dibilang berkecukupan, namun itu semua adalah kerja keras mereka, bukan gua. Ga pantes banget kalo gua ngebangga-banggain apa yang orang tua gua punya. Itu punya mereka, gua? Gua cuma mahasiswa yang tiap bulan masih minta sama orang tua dan bodohnya gua memiliki sikap yang bisa dibilang kuran baik yaitu konsumtif dan loyal. Seringkali hal-hal tersebut membuat gua pada sebuah kondisi di mana gua bertanya-tanya 'Kok gua boros banget yaah? Ke mana perginya uang yang orang tua gua titipin untuk gua?' Aaaah udahlah, bulan ini gua jor-joran di pembayaran remidial-remidial MCQ dan OSCE yang hampir mendekati Rp.500.000, tapi itu resiko yang harus gua tanggung.

Ga ada salahnya berharap untuk sesuatu yang lebih baik, semoga selanjutnya gua bisa lebih berhemat.
Amin kah?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar