Sabtu, 19 Januari 2013

Sesuatu, pasti karena sesuatu.

Hal yang sama dan berulang-ulang, terus dan terus. Lama-lama capek juga yaah, siapakah yang patut disalahkan atas semua hal yang terjadi? Yups, itu pasti gue. Masih bingun tentang apa siih yang gua bahas saat ini yaah, oke ini petunjuk-petunjuknya : MCQ, OSCE, Remidial, Kemalasan, Galau, Gamang, Gelisah, Gundah, Gulana dan teman-temannya. Sudah bisa mengkoneksikan hal-hal tadi? Asuuuuu bangeeet meeeen, apakah gua capek? Ya, apakah gua lelah? Apakah gua menyesal? Ya. Semua hal tersebut bertabrakan secara brutal di otak gua, sangat.

Gua coba untuk menguraikan benang kusut dari kisah ini ke kalian yaah, seperti yang gua udah pernah ceritakan sebelumnya. Di masa perkuliahan gua itu ada yang namanya ujian MCQ dan OSCE dan jika gua gagal atau tidak lulus 'Seperti yang terjadi pada kebanyakan kasus' gua harus mengikuti perbaikan nilai yang dinamakan dengan REMIDIAL yang biasanya diadakan di akhir semester ganjil atau genap dan dengan membayar biaya tambahan tentunya. So, keluhan utamanya itu adalah gua memiliki banyak 'hutang' remidial yang disebabkan cara belajar gua sebelum ujian-ujian tersebut sangat absurd dan pun di waktu-waktu sebelumnya gua males untuk meremidial hutang-hutang remidial gua dan akhirnya menyebabkan penumpukan remidial.

MCQ Blok 3, 6, 8, 10, 11, 12, 13, 14 dan untuk OSCE-nya itu Blok 8, 13, 14. Those are some really shitty things, you know that. Sekedar informasi, 2 hari yang lalu dan hari ini jam 12 siang nanti gua telah dan akan menghadapi kembali ujian MCQ Blok 15 dan ketololan yang gua lakukan adalah gua ga baca materi sedikit pun, soal yang semestisnya gua pelajari pun gua biarin kedinginan di lantai dari MCQ pertama. Mau jadi apa gua? Kalo orang tua gua tau, mungkin gua bisa dipecat jadi anak mereka. Tapi Allah tau, Allah tau bahwa saat ini gua sedang dalam masa kekafiran gua yang mulai kambuh. Shalat wajib? Tubuh dan otak gua sedang terlepas dengan hal tesebut. Anjriiiit, kafir banget daah gua. Ini karena sesuatu dan pasti karena sesuatu, tapi sesuatu itu adalah . . .  .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar