Jumat, 22 November 2013

Selamat Jalan Kawan

Namanya Pai, aslinya Paimin. Mungkin ga ada yang spesial ketika lu mengenal sosok tersebut. Perawakan biasa dengan penampilan yang biasa. Mungkin baru sekarang gua ngerasa kehilangan seorang teman yang pergi ke alam sana. Pai cuma orang biasa, tapi mungkin dia itu bagaikan sebuah kelapa yang terlihat keras namun banyak makna di dalamnya.

Pai cuma orang biaasa, cuma seorang pegawai di sebuah toko milik seorang teman. Suatu hari dia pernah bilang kalo tahun depan dia mau nikah. Gua cuma tersenyum dan menyampaikan yang penting jodohnya ada.
Pai cuma orang biasa, malam kemarin ketika ia mendapatkan gaji, ia pulang namun ketika di perjalanan kembali ke Jogja kecelakaan itu terjadi.

Siang ini gua baru dapet kabar bahwa pasca kecelakaan malamnya, Pai langsung dibawa ke RSUD Sleman dengan kondisi kkritis dan tepat jam 04:55 pagi Pai sudah pergi meninggalkan dunia. Dunia yang membuat karakternya menjadi keras namun tetap terlihaat lembut di dalam.

Pai cuma orang biasa, dengan kondisi keluarga yang sederhana. Ketika kami menyambangi rumahnya terlihat jasad Pai yang sudah terbungkus rapih dan siap untuk dikebumikan. Ketika dia jenuh dengan kedaan, kadang dia sering ngesms gua untuk sekedar menanyakan "Bang ada di mana?" atau "Bang, ada di kontrakan ga?" tidak lebih tidak kurang ia hanya ingin ditemani yang mana akan berujung pada sesi curhat.
 
Pai cuma orang biasa, namun dibalik karakternya yang biasa terdapat pengalaman hidup yang sangat bermakna yang membentuk karakter dia dan di sanalah letak keluarbiasaannya. Baru kali ini gua merasa sedih ditinggal seorang teman. Gua sengaja ga pake kata 'almarhum' untuk menggnti kata 'dia' karena gua masih ngerasa dia masih ada di sini. Selamat jalan kawan, berangkatlah dengan tenang, bawa sebersit senyuman, do'a ku panjatkan selmat jalan kawan.