Kamis, 31 Januari 2013

Selesai namun belum berakhir.

Seperti judul di atas, cerita kali ini bakal nyambung sama postingan sebelumnya. Akhirnya musim Remidial di Semester ini berakhir untuk gua setelah gua mengikuti Remidial Blok 3 barusan. Cuma mau nginetin lagi, di musim Remidial kali ini gua mengikuti Remidial MCQ Blok 3, 8, 13 dan 14. Untuk OSCE-nya gua mengikiuti Remidial OSCE Blok 8 stasi Radiograf, Blok 13 stasi Penghitungan resep anak dan Pemberian resep dewas, Blok 14 stasi Odontogram dan Blok 15 stasi Komunikasi dan Tumpatan kelas IV. Hasilnya untuk semua Remidial OSCE gua adalah lulus walaupun ada sedikit masalah karena ternyata gua lupa ngasihin Slip pembayaran Remidial OSCE Blok 15 yang menyebabkan nilai hasil Remidial OSCE Blok 15 gua tidak muncul, namun setelah gua konfirmasi ke dosen dan pihak SL akhirnya masalah itu beres karena gua langsung memberikan Slip pembayaran tersebut dengan segera dan gua optimis Remidial OSCE Blok 15 gua lulus, insyaAllah.

Mungkin yang bakal jadi misteri adalah hasil Remidial-remidial MCQ yang gua telah ikuti, antara lulus atau ngga-nya gua masih belum bisa memastikan karena nilainya pun masih lama untuk keluar. Di Remidial MCQ Blok gua menemui hambatan lagi dimana barusan pas pelaksanaan Remidial itu nama gua di daftar presensi mahasiswa yang mengikuti remidial ternyata ga ada, gua ditemani Key langsung konfirmasi ke bagian Pengajaran perihal masalah tersebut dan setelah dicek dan ricek gua pun bisa mengikuti Remidial di ruang G3 dan juga menuliskan nama gua secara manual di lembar presensi.

Remidial itu repot? Ya, Remidial itu menguras tenaga, batin pikiran dan finansial? Ya. Namun yang perlu menjadi catatan adalah itu semua salah mahasiswa itu sendiri, salah gua. Siapa suruh ikut Remidial, begitulah kiranya. Namun seperti yang sering gua bilang sebelumnya, ini adalah resiko dan tanggung jawab yang harus gua tanggung akibat perbuatan gua sendiri. Sedikit-banyak Remidial itu bisa mendewasakan seorang mahasiswa, terutama gua dan musim Remidial di semester ini gua nyatakan selesai untuk gua namun belum berakhir karena masih ada Remidial MCQ Blok 6, 10, 11 dan 12 dan gua puan akhirnya merasakan bahwa seperti inilah rasanya mengikuti musim Remidial, semoga temen-temen gua yang lain juga pada lulus dan kalaupun ga lulus jangan bosen-bosen untuk ikut Remidial karena kalo kita ga lulus terus makin lama badan kita berada di kampus UMY tercinta, salam membulat indah.

Rabu, 23 Januari 2013

Konsumtif, Keinginan atau Kebutuhan?


Jaman sekarang kayanya udah ga aneh kalo kita ngeliat gadget-gadget yang dibawa-bawa sama mahasiswa, anak sekolahan, pekerja kantoran dan orang-orang lain. Sama seperti kalo kita ngeliat orang-orang membawa barang-barang bermerek mahal atau terkenal. Dalam kaca mata gua 'Walaupun gua ga pake kaca mata' semua hal tersebut sah-sah aja dengan catatan mereka bukan hanya menginginkannya tapi juga membutuhkannya.

Dari gua SD sampe sekarang gua kuliah udah banyak banget tren-tren yang muncul, booming dan setelah itu dilupakan. Baik pakaian, asesoris, gadget, kendaraan dan sebagainya, apakah gua pengen? Awalnya gua pengen namun lama-kelamaan gua sadar bahwa gua ga terlalu butuh hal-hal tersebut. Gua ga pernah dihiasi dengan barang-barang mahal ataupun mewah, itu pandangan gua. Karena mahal atau murahnya suatu barang itu relatif, ada nilai dan kebutuhan yang sangat perlu dipertimbangkan karena pada dasarnya sesuatu yang dikatakan mahal adalah ketika fungsi atau manfaatnya ga sesuai dengan apa yang kita harapkan atau malah ga sesuai dengan harganya. Namun dalam konteks kemampuan manusia itu sendiri kurang bisa memfungsikan itu mah emang dasar yang ngegunainnya aja yang eror.
 
Tapi makin ke sini kondisinya makin parah, ada konteks di mana motivasinya adalah ''Kalo gua ga beli itu, gua ga keren.'' Yaaa miris siih, namun itu kenyataanya. Mungkin gua ga bakal terlalu spesifik dalam memberikan contoh karena mungkin juga kalian merasakan atau malah melakukannya. Apakah omongan gua terdengar seperti sesorang yang iri? Kalo iya, mohon maaf tapi kalo ngga, ayo kita lanjut. Orang tua gua bisa dibilang berkecukupan, namun itu semua adalah kerja keras mereka, bukan gua. Ga pantes banget kalo gua ngebangga-banggain apa yang orang tua gua punya. Itu punya mereka, gua? Gua cuma mahasiswa yang tiap bulan masih minta sama orang tua dan bodohnya gua memiliki sikap yang bisa dibilang kuran baik yaitu konsumtif dan loyal. Seringkali hal-hal tersebut membuat gua pada sebuah kondisi di mana gua bertanya-tanya 'Kok gua boros banget yaah? Ke mana perginya uang yang orang tua gua titipin untuk gua?' Aaaah udahlah, bulan ini gua jor-joran di pembayaran remidial-remidial MCQ dan OSCE yang hampir mendekati Rp.500.000, tapi itu resiko yang harus gua tanggung.

Ga ada salahnya berharap untuk sesuatu yang lebih baik, semoga selanjutnya gua bisa lebih berhemat.
Amin kah?

Sabtu, 19 Januari 2013

Sesuatu, pasti karena sesuatu.

Hal yang sama dan berulang-ulang, terus dan terus. Lama-lama capek juga yaah, siapakah yang patut disalahkan atas semua hal yang terjadi? Yups, itu pasti gue. Masih bingun tentang apa siih yang gua bahas saat ini yaah, oke ini petunjuk-petunjuknya : MCQ, OSCE, Remidial, Kemalasan, Galau, Gamang, Gelisah, Gundah, Gulana dan teman-temannya. Sudah bisa mengkoneksikan hal-hal tadi? Asuuuuu bangeeet meeeen, apakah gua capek? Ya, apakah gua lelah? Apakah gua menyesal? Ya. Semua hal tersebut bertabrakan secara brutal di otak gua, sangat.

Gua coba untuk menguraikan benang kusut dari kisah ini ke kalian yaah, seperti yang gua udah pernah ceritakan sebelumnya. Di masa perkuliahan gua itu ada yang namanya ujian MCQ dan OSCE dan jika gua gagal atau tidak lulus 'Seperti yang terjadi pada kebanyakan kasus' gua harus mengikuti perbaikan nilai yang dinamakan dengan REMIDIAL yang biasanya diadakan di akhir semester ganjil atau genap dan dengan membayar biaya tambahan tentunya. So, keluhan utamanya itu adalah gua memiliki banyak 'hutang' remidial yang disebabkan cara belajar gua sebelum ujian-ujian tersebut sangat absurd dan pun di waktu-waktu sebelumnya gua males untuk meremidial hutang-hutang remidial gua dan akhirnya menyebabkan penumpukan remidial.

MCQ Blok 3, 6, 8, 10, 11, 12, 13, 14 dan untuk OSCE-nya itu Blok 8, 13, 14. Those are some really shitty things, you know that. Sekedar informasi, 2 hari yang lalu dan hari ini jam 12 siang nanti gua telah dan akan menghadapi kembali ujian MCQ Blok 15 dan ketololan yang gua lakukan adalah gua ga baca materi sedikit pun, soal yang semestisnya gua pelajari pun gua biarin kedinginan di lantai dari MCQ pertama. Mau jadi apa gua? Kalo orang tua gua tau, mungkin gua bisa dipecat jadi anak mereka. Tapi Allah tau, Allah tau bahwa saat ini gua sedang dalam masa kekafiran gua yang mulai kambuh. Shalat wajib? Tubuh dan otak gua sedang terlepas dengan hal tesebut. Anjriiiit, kafir banget daah gua. Ini karena sesuatu dan pasti karena sesuatu, tapi sesuatu itu adalah . . .  .

Kamis, 17 Januari 2013

Hampir kelupaan, 7 Desember 2012 : Pantai Sepanjang-Baron.

Sekitar 7 Desember 2012 lalu kami hampir dari keseluruhan mahasiswa laki-laki Kedokteran Gigi UMY Angkatan 2010 refreshing mengunjungi pantai Sepanjang dan Baron 'Karena ga semuanya ikut', sebenernya udah sering siih kami ke pantai di daerah Wonosari dan terutama pantai Baron tapi saat itu ada momen spesial yang kami lakukan dan waktu itu mungkin adalah salah satu liburan ke pantai paling berkesan dari sekian banyak liburan yang kami lakukan bersama.

Cukup yaah latar belakang ceritanya, siiip kita lanjut ke ceritanya. Kenapa gua nyatakan bahwa liburan waktu itu berkesan dan menjadi sebuah momen spesial, ada banyak hal yang bikin semua hal itu terjadi. Pertama-tama adalah niat kami ke sana sebenernya itu untuk ngebantuin temen kami yaitu Dodi Purwanto 'Baju hijau' untuk bikin video message yang mana bertujuan untuk menyatakan cintanya ke salah satu perempuan manis di KG 2010 yang bernama Arasty Naspy. Hal selanjutnya yang bikin momen saat itu spesial adalah karena waktu keberangkatan kami saat itu adalah waktu keberangkatan kami yang paling pagi yang pernah kami lakukan. Jam 7 pagi tanggal 7 Desember 2012 kami sudah menuju ke lokasi dan tujuan utamanya adalah pantai Sepanjang lalu ke pantai Baron.
 
Setibanya kami di pantai Sepanjang, kami mulai merasakan bahwa hari itu bener-bener istimewa karena hari cerah namun ga terlalu terik dan setelah kami iseng-iseng kesana-kemari tugas pun dimulai yaitu pengambilan video dokumentasi, dengan kondisi pantai yang ga terlalu ramai kami leluasa untuk bertingkah sekonyol-konyolnya saat itu dan alhamdulillah menyenangkan, ternyata pantai Sepanjang itu bener-bener panjang dengan air yang jernih dan cukup nyaman kami di sana. Setelah hampir dzuhur kami lanjut ke pantai Baron dan ternyata di sana agak ramai namun ga terlalu ramai dan pengambilan video pun berlanjut.

Sampai di pantai Baron kami naro barang-barang di salah satu kedai penjual makanan yang mana kami sudah biasa ke sana setipa kami ke pantai Baron dan kami pun sudah kenal sama yang punya dan kami akrab dengan beliau. Sambil menunggu siang agar tidak terlalu terik ada beberapa dari kami yang main engkle dan itu cukup menyenangkan untuk ditonton karena kami seperti bernostalgia dengan permainan tradisional tersebut.

Akhirnya gua bisa berenang, setelah sekian lama gua hanya kecipak-kecipek akhirnya gua mencoba memberanikan diri untuk berenang, it's really something duuuuh luar biasa banget, air di Baron saat itu lumayan seger, eh maksud gua seger banget.
Perlu diketahui bahwa nilai plus dari pantai Baron adalah ia memiliki 2 jenis pantai, pantai hilir yg airnya tawar dan pantai yang berair asin. The best, so far dan ada beberapa foto yang gua anggap menarik. Terutama foto gua bersama Rexzy salah satu sohib gua di KG 2010 foto-foto yang lain juga menarik.

Alhamdulillah kami pulang dengan perasaan puas, sangat. Walaupun akhirnya Dodi ditolak oleh Titi kami tetep hepi-hepi aja karena yang penting cantiknya Titi ga secantik pantai-pantai yang tadi gua sebutkan, ahaha maksute opo toooh? Yaaa itulah maksudnya.

Minggu, 13 Januari 2013

Biarkan dia turun.

Ini sebenernya besok gua bakal menghadapi OSCE Blok 15, kacrut banget daah malah bikin postingan sore-sore. Tapi serius, sore ini hujan sedang turun dan gua pengen bikin postingan tenteng huja, gua ga bakal pernah bosen bikin postingan tentang hujan.

Apa susahnya siih membiarkan hujan turun tanpa harus kalian mengumpat, ngomel, meracau atau misuh-misung 'Ah ujan' atau 'Sialan, ujan lagi' atau 'Aduuh ujan niih'. What's wrong with you guys? seriously. Bisakah kalian sedikit bersyukur atas hujan yang turun? Sulitkah buat kalian? Apa salah hujan, oke hujan bikin kalian kebasahan. Heiii, itu cuma air, air yang diteteskan dari langit oleh tuhan untuk meluluh lantahkan kesombongan kalian, sadar geura kalian teeeh.
 
Biarkan dia turun, biarkan hujan turun, biarkan dia, sang hujan membasahi semua daerah yang ia inginkan. Hujan ga pernah salah, jalan pikiran kalian yang salah. Menurut kalian gua itu gila? Ya, gua gila berhadapan dengan orang-orang seperti kalian yang tidak menyukai kehadiran hujan.

Minggu, 06 Januari 2013

Langit Senja, datang dan kembalimu. . .

Kamu kemana heiii senjaaaa, datang, pergi, menghilang dan kembali lagi. Gua secara personal tidak terganggu namun hanya sekedar sedikit timbul pertanyaan. Tapi ya sudahlah, datangnya dirimu memang seperti senja, muncul sekejap untuk menggantikan sore menjadi malam. Gua bingung sampe-sampe dipostingan ini kosa kata dan kata gantinya acak adut.

Gua ga pernah keganggu, senang sedikit namun kebingungan itu muncul kembali ketika lu pergi.

Senja, aku bingung . .  .