Sabtu, 03 November 2012

Antara 5, 15 dan sudut ruangan yang remang-remang itu

"5, 15, sudut ruangan yang remang-remang? Lalu apa?" Seorang manusia kecil di dalam otak gua mulai membaca gerak-gerik yang aneh dari diri gua sendiri. "Maksud lu apa?" dia kembali bertanya. 2 pertanyaan yang ga bisa gua jelaskan kepada sang manusia kecil di otak gua. Sesuatu yang gua yakini adalah there's no such accident, ga ada yang kebetulan. Semuanya udah diatur oleh Allah, Dia yang maha kuasa memiliki hak prerogatif yang luar biasa indahnya atas manusia yang dia kehendaki jalan hidupnya. Pernah lu buruk sangka sama tuhan lu sendiri? Jika tidak berarti lu mungkin manusia terpilih, ga banyak orang kaya lu di muka bumi ini tapi jika ya, lu pernah berburuk sangka sama tuhan lu sendiri itu wajar namun terkesan nekat.


Apa yang pengen gua ceritain sekarang sebenernya ga bisa dibilang iseng, gua niat kok bikin postingan ini, sayangnya hanya segelintir orang yang paham maksud arah larinya otak dan hati gua di postingan kali ini. Ada satu quote yang gua suka saat ini, aslinya siih bahasa Ingris tai gua terjemahin yaah, isi quote-nya itu 'Sebelum lu memulai sesuatu, pelajarilah cara untuk menyelesaikannya.' Ada banyak hal yang bahkan kita pengen banget kita lakuin tapi terkadang kita lupa tenteng bagaimana cara ngeberesin otu semua. Balik lagi ke angka 5, 15 dan sudut ruang yang remang-remang. Hampir semua isi otak gua tentang seseorang dan gua sendiri terluapkan daerah yang gua bilang 'deadly speacial spot'. Ga semua postingan gua harus dipahami bahkan dengan cara yang gampang. Sudah sekitar beberapa hari terakhir tidur gua ga teratur lagi dan jelas gua menyalahkan diri gua sendiri, ga sehat menurut lu? Peduli setan laah, musim penghujan memang sudah mengunjungi Indonesia, namun ketika ujan akhir-akhir ini dateng apa yang gua lakukan? Gua hanya duduk di sebuah bentangan kursi kelas dan mendengarkan kuliah dari seseorang yang berusaha membuat tertarik mahasiswanya dengan apa yang disamapaikan.

Gerimis, ya gerimis. Sodara kandung dari hujan yang melewati awan pun hanya sebentar menyapa gua malam ini. Apakah gua sedih? Secara harfiah ngga. Tapi andai aja gua sanggup untuk memahami apa yang terjadi terhadap gua sendiri mungkin ujan lah yang gua cari pertama kali. Almarhum Bob Marley pernah bilang "Beberapa orang bisa merasakan hujan namun yang lain  hanya merasakan kebasahan." Mungkin itu yang terjadi pada setengah umat manusia di Indonesia. Tapi yasudahalah, biarkan gua berjalan beriringan dengan sesuatu yang gua hadapi saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar