Senin, 21 Mei 2012

Kembali

 Ada sekelumit cerita tentang kisah selama gua di Bogor begitu juga sekembalinya gua dari sana dan beberapa hari setelahnya. Semua pikian buruk gua yang sebelumnya gua tumpahkan ke postingan terakhir tetnag alasan gua kenapa agak berat untuk pulang ke Bogor ternyata ga terbukti. Jujur, 3 hari selama gua di rumah gua ngerasa nyaman dan ga ada suatu hal pun yang bikin gua ngerasa ga betah, alhamdulillah. Orang tua gua welcome, ga bikin gua risih hari-hari pun berjalan seperti biasa dan gua bisa ketemu pacar gua sebanyak 2x dalam 2 hari, alhamdulillah.  Poin penting dari kepulangan gua kemarin adalah gua akhirnya berhasil memindahkan kontak di hp C3 gua ke hp X2-02 yang dual SIM Card.

Oke, perjalan balik dan sampai ke Jogja biasa aja, walaupun pesawatnya didelay, ga apa-apa laah. Key sama Mas Bagus udah nunggu gua di bandara buat ngejemput gua. Beberapa hari setelahnya, lebih tepatnya saat gua udah masuk kuliah dan waktu gua nonton Final Liga Champion gua rasa gua sudah mulai tertarik dengan sepak bola, nonton pertandingan sepak bola maksdnya, hehehe. Ada kejadian tragis, secara langsung gua memiliki 3 hp dan salah 1-nya C3 yang sudah gua bebas tugaskan karena nomer dan kontak hp tersebut udah gua pindahin ke hp X2-02 yang dual SIM Card. Apesnya, setelah nonton bareng Final Liga Champion di Kontrakan Mas Bagus, paginya gua tertidur pulas begitu juga mas Bagus karena yang lain sudah pulang.

Saat gua pindah tidur di kamar mas Bagus pada pagi hari karena dingin, gua meninggalkan pintu kontrakan terbua lebar dengan 2 hp gua, kunci motor dan dompet yang tergeletak, 'bodoooohnyaaaa'. Saat gua terbangung setelah beberapa jam gua tertidur gua menyadari bahwa hp gua ga ada dan spekulasi gua jelas bahwa hp gua telah dicuri. Namun gua bersyukur karena dompet dan kunci motor gua ga diambil. Namun repotnya adalah, gua harus mengganti nomer baru dan kembali mempekerjakan hp C3 gua lalu gua harus kembali mengumpulkan nomer-nomer hp penting yang ada di kontak hp gua. Hal gua sesalkan hanyalah itu, nomer-nomer kontak. Hal tersebut sangat penting buat gua karena isinya ada nomer temen-temen gua, nomer anak-anak kelas, nomer dosen dan yang lainnya. Alhamdulillah gua hapal nomer hp Orang tua gua dan Mila tentunya.

 Sedih siih ngga, cuma nyesel aja kenapa gua sebodoh itu, ampun deeh. Mungkin gua memang sudah ditakdirkan hanya memakai 1 nomer kontak dan 1 hp, 'who knows.' yang jelas setelah gua mengatakan apa yang terjadi terhadap 2 hp gua kepada orang tua gua, mereka ternyata ga terlalu marah, bahkan ga marah. Memang harus direlakan, karena ga bakal kembali lagi kok, seenggaknya ini jadi pelajaran buat gua bahwa kebodohan dan keteledoran akan memakan korban dengan cara yang luar biasa, sekian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar