Kamis, 10 April 2014

Bermasa Diantara Titik Pijar 3 Langit [Bagian ke-2 akhir]

Cerita sebelumnya >>> http://jodi-putradiharjo.blogspot.com/2012/11/bermasa-diantara-titik-pijar-3-langit.html

"Sial" Gerutu sang burung, "Aku tau ke mana semua ini akan menuju dan berakhir" gumamnya. Kini ia menyerah dengan keadaan. Di suatu pagi itu sang burung merenung, hujan kini kian selalu datang walaupun terkadang guntur mengagetkannya namun malam lah yang menenangkannya. Semalam ia terperanjak atas kehadiran bulan, bulan yang kini menemani malamnya. Sedikit terbesit di benak sang burung untuk hidup di indahnya malam namun sang burung sadar bahwa sayap lemahnya tak mampu dan ia pun menyadari bahwa bulan tersebut memang mebuat malamnya lebih indah. "Aah mereka terlihat  serasi dan sepertinya aku harus pergi" pikirnya dalam hati. Dikala ia tidak bisa lagi menikmati senja yang berganti menjadi malam hanya hujan di pagi hari lah yang dia harapkan.

Hujan yang berada bermil-mil jauhnya pun akhir-akhir ini sering menampakan dirinya dengan tiba-tiba, bahkan ia sering datang bersamaan dengan bergantinya malam.

"Bodohnya aku, bahkan akupun bukan kelelawar yang bisa menahan lelahku di  malam hari, aku harus istirahat dan berenti di sini dan kembali menikmati malam ku dengan mata terpejam." Sebaris kalimat itu muncul di otaknya bahkan seolah-olah sanggup mengeluarkan jantung dari paruhnya. "Ya, aku berhenti di sini, dengan segala kelemahan ku jangankan di titik pijar 3 langit bahkan bermasa diantara titik pijar 2 langit pun aku tak sanggup, selamat tinggal malam,"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar