Jumat, 24 Januari 2014

Sosok

Kali ini gua akan membicarakan 2 sosok yang berhubungan dengan sikap gua, tentang musik yang menjadi selera gua dan pengaruhnya. Walaupun ada beberapa orang juga yang ikut menentukan selera musik apa yang ternyata gua suka namun beberapa orang lain tersebbut cuma karakter pendukung. 2 orang yang akan gua bicarakan nanti akan gua samarkan jadi silahkan menebak apakah dia perempuan, laki-laki, orang tua, siapapun atau apapun initinya gua ga bakal mengungkapkan jati diri mereka.

Dulu ketika jaman SMA gua ga terlalu mengenal musik anti-mainstream, ga salah siih sebenernya tapi ketika kita berbicara idealisme dalam musik yang mejadi selera telinga masyarakat Indonesia bisa dibilang ya pasaran karena mereka mengikuti keinginan pasar mayoritas. Tapi gua ga menyatakan bahwa musik pasaran  itu jelek. Naah jaman SMA dulu mungkin gua masih suka mendengarkan musik-musk dari band-band yang masih kalian ketahui. Sosok pertama yang membuka telinga gua untuk mendengarkan musik yang tidak biasa, beberapa diantaranya saat itu gua belum kenal. Dulu dia memperdengarkan salah satu lagu dari band lokal Bogor yang bahkan sampe sekarang gua ga bisa nemuin lagu itu di innternet. dari Project Diafragma dengan sepenggal lirik "Pelangi di ujung surya, menyinari indahnya duniaku lantun sang raja penggoda.....dan bla bla bla" jujur itu lagu easy listenig banget. Lalu dia mengenalkan gua lebih dalam dengan lagu Coba Katakan dari Maliq & D'esssentials, Carnival dari The Cardigans, Dewi-Malaikat Juga Tau Maafkan tak sempurna Ecoutez, John Legend dengan Someday-nya dan Mocca. Salah satu yang spesial dan ga pernah bisa lupain adalah lagu Mocca dengan judul And The Rain Will Fall dan itu ngena banget. Memang, semua musisi dan band tersebut sudah gua gua ketahui sebelumnya tapi dia bikin gua makin suka dengan mereka. Mulailah dari saat itu gua makin sering mencari musik-musik anti-mainstream lainnya.

Masuk ke masa kuliah, munculah sosok kedua di mana setelah beberapa waktu kami sadar bahwa kami memiliki selera musik yang hampir sama, namun tidak selalu sama. Ada beberapa musisi dan band yang dia perkenalkan ke gua dan ternyata gua suka. Contohnya Yuna, Mama's guns, Banda Neira, King of Convenience Payung Teduh
dan semua itu sangat amat berpengaruh terhadapa selera musik gua dan ternyata dia juga menyukai Maliq & D'essentials as much as I do.

Walaupun begitu gua juga punya beberapa Musisi dan band anti-mainstream yang gua sukai bahkan kagumi diantaranya Adhitya Sofyan beliau menjadi musisi pertama yang gua idolakan dan kagumi, selanjutnya ada Barry Likumahuwa, Bonita nad The HusBand, Efek Rumah Kaca, Evo, Gugun Blues Shelter, Incognito, Raisa, Ran, Sore, Soulvibe, The Grove, Tompi, Srempet Gudal, Ben Folds, Diva Gianina, Tulus, Ten 2 Five, Stereocase, Twentyfirst Night, Parkdrive, Naif, Float, Bangku Taman, Drew, Monita and The Quartet, Temper Trap, AJ Rafael, Rocket Rokers, Jogja Hip Hop Foundation, Adera, John Scmidt, The Groove Steven and The Coconutrezz Nicky Manuputty, Sir Dandy dan lain-lain. Saking banyaknya mungkin masih ada yang belom gua sebutin.

Ada juga siih beberapa musik mainstream yang gua sukai karena gua menemukan karakter dari musik dan suara yang ereka bawakan, yuph bener 'Ciri Khas' itu yang bikin seorang musisi atau sebuah band diingat, disukai dan dipuja. Gua ambil contoh dari musisi atau band populer di Indonesia yang mengikuti pasar tapi ga pasaran dan gua suka seperti Ada Band, Andra and The Backbone, Alexa, Bondan Fade 2 Black, Bruno Mars, Citra Skolastika, Ahmad Dhani, D'Masiv, Drive, Geisha, Gigi, Jamrud, Boomerang, Kotak, Mahadewi, Dewi-dewi, Base Jam, Slank, Sheila On 7, Padi, Peterpan-Noah, Budi Doremi, Depapepe, Daughtry, Bullet For My Valentine, The Script, John Mayer, Kenny G, The Dance Company dan masih banyak lagi. Mereka itu semua juga punya ciri khas dan ga kaya band-band pop melayu Indonesia dan penyayi-penyanyi pop melayu yang lainya yang gua ga suka.

Tapi, yang paling berpegaruh bagi gua belum disebutkan di atas, bahkan satu band ini bukan gua kenali dari jama SMA atau Kuliah. Band ini gua kettahui di jaman SMP dan sampe sekarang ga banyak orang yang tau. Band tersebut adalah Dream Theater, ga semua orang suka dengan cara dan gaya Dream Theater bermusik tapi mau gimana lagi Idealisme gua dalam mendengarkan musik ada di Dream Theater.

Udah segitu aja, mohon maaf kalo pembicaraan dan bahasa gua agak berat, hehe. Intinya, "You are what you listen to" have a good day fellas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar